26.3 C
Jakarta
Sunday, September 8, 2024

    Efek ibu kota pindah ke IKN, pengusaha hotel di Jakarta mulai cemas

    Terkait

    PRIORITAS, 10/7/24 (Jakarta): Akan ada banyak yang berubah ketika ibu kota negara pindah dari Jakarta ke Nusantara.

    Sakah satunya seperti yang dikemukakan Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran.

    Dia menyebut, akan ada potensi turunnya okupansi hotel yang terletak di Jakarta, seiring dengan berpindahnya ibu kota ke IKN di Kalimantan Timur.

    Dikatakan, adapun turunnya okupansi hotel di Jakarta, karena kontribusi pasar terbesar untuk usaha perhotelan ialah dari kegiatan pemerintah. Sementara jika ibu kota berpindah dari Jakarta ke IKN, potensi pasar untuk daerah Jakarta pun akan ikut pindah.

    “Kontribusi pasar yang terbesar itu umumnya adalah dari kegiatan-kegiatan pemerintah. Kemudian DKI Jakarta itu mereka biasanya merupakan ibu kota negara. Nah kalau ibu kota negaranya itu pindah, otomatis ada yang hilang dong pasarnya. Kegiatan (pemerintahan di Jakarta) pasti akan berkurang kan?” kata Maulana kepada CNBC Indonesia, Rabu (10/7/24).

    Bisnis hotel di Jakarta akan drop

    Lantas, apakah bisnis hotel di Jakarta akan drop seiring dengan pindahnya ibu kota ke IKN?

    Maulana mengatakan, bisnis hotel di Jakarta tentu akan drop bila tidak diantisipasi dengan baik. Karena, di mana biasanya Jakarta memiliki dua pemerintahan, yakni pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

    Dengan berpindahnya pemerintah pusat ke IKN, hanya tinggal kegiatan pemerintah daerah saja yang akan jadi salah satu penopang bisnis perhotelan di Jakarta.

    “Kalau potensi pasarnya hilang atau berpindah ke daerah lain, tentu akan drop. Contohnya saja sekarang, pemerintah fokus dengan berbagai kegiatannya di satu daerah, seperti fokus mengembangkan IKN. Itu saja sudah bisa terlihat pergeseran peningkatan okupansi, yang misal selama ini daerah itu terjadi peningkatan okupansi cukup tinggi, justru sekarang malah Kalimantan Timur yang tertinggi secara nasional,” jelasnya.

    Disebutnya, di mana kegiatan pemerintah pusat berfokus, daerah itu akan memiliki okupansi hotel yang tinggi. “Nah, saat ini okupansi tertinggi itu ada di Kalimantan Timur, karena IKN itu berada di sana. Pemerintah lagi fokus untuk membangun serta mengembangkan IKN sendiri yang ada di Kalimantan Timur,” lanjut dia.

    Perbesar kegiatan event

    Nah, agar bisnis atau usaha perhotelan di daerah Jakarta masih tetap bertahan, Maulana menilai, hotel-hotel di Jakarta harus mencari pasar baru untuk mengisi kekosongan pasar tersebut.

    Salah satu caranya dengan memperbesar kegiatan event di Jakarta, seperti menggelar konser, sport tourism, dan lain sebagainya.

    “Jakarta itu harus bisa mencari pasar baru. Kalau pemerintahnya ada yang berkurang, tentu harus mencarikan satu strategi bagaimana pasar itu tetap bisa berimbang. Salah satu strateginya adalah mungkin event yang diperbesar di Jakarta. Event itu macam-macam, ada konser, sport tourism dan/atau seterusnya. Mungkin itu salah satu strategi yang harus dikejar untuk mengisi kehilangan target pasar tadi,” demikian Maulana Yusran. (P-CNBCi/jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini