28.4 C
Jakarta
Thursday, September 19, 2024

    Dubes Iran jadi korban, Israel dituding tanam peledak di ribuan ‘pager’ Hizbullah yang meledak dahsyat di Lebanon

    Terkait

    PRIORITAS, 18/9/24 (Beirut): Hari Selasa sore (17/9/24) waktu setempat, terjadi serangkaian ledakan mematikan terjadi di beberapa wilayah Lebanon, termasuk Lebanon Selatan, markas Hizbullah.

    Dilaporkan, rentetan ledakan yang diketahui seluruhnya berasal dari ribuan pager itu sejauh ini menewaskan sembilan orang dan melukai ribuan orang lainnya.

    Disebutkan, para korban termasuk anggota Hizbullah, warga sipil, hingga Duta Besar Iran untuk Lebanon. Demikian dilansir dari CNNIndonesia.com.

    Spontan Hizbullah langsung mencap Israel dalang di balik serangan pager misterius ini. Milisi yang didukung Iran ini pun telah bersumpah akan membalas Israel atas serangan ini.

    Namun, hingga kini pihak Israel belum berkomentar soal serangan pager tersebut.

    Pager dipesan dari Taiwan

    Sementara itu, sumber senior keamanan Lebanon mengatakan, Hizbullah telah memesan 5.000 pager yang dibuat oleh Gold Apollo berbasis di Taiwan. Ribuan pager ini diimpor dari Taiwan dan telah dibawa masuk ke Lebanon sejak awal 2024.

    Mereka menduga, Badan intelijen Mossad Israel telah menanam sejumlah bahan peledak kecil di dalam 5.000 pager buatan Taiwan yang dipesan oleh milisi Hizbullah di Lebanon selatan dua bulan sebelum ledakan terjadi pada Selasa (17/9/24) sore waktu setempat.

    Sedangkan sejumlah sumber senior keamanan Lebanon mengatakan kepada Reuters, Mossad telah merencanakan serangan ini selama beberapa bulan terakhir. Ini disebut serangan balasan kepada Hizbullah usai ketegangan dengan Israel terus meningkat hingga keduanya terlibat saling serang dan tembak menembak roket sampai drone di perbatasan.

    Selanjutnya sumber keamanan Lebanon tersebut juga mengidentifikasi foto model pager tersebut yang merupakan model tipe AP924. Pager tersebut seperti pager pada umumnya yang hanya dapat menerima dan menampilkan pesan teks secara nirkabel namun tidak dapat melakukan panggilan telepon.

    Diduga dimodifikasi intel Israel

    Dilaporkan, para milisi Hizbullah memang telah menggunakan pager sebagai sarana komunikasi mereka. Pager dinilai dapat menghindari pelacakan lokasi oleh musuh termasuk Israel.

    Tetapi, sumber Lebanon tersebut mengatakan, perangkat tersebut telah dimodifikasi oleh badan intelijen Israel “di tingkat produksi.”

    “Mossad menyuntikkan papan di dalam perangkat yang berisi bahan peledak yang menerima kode. Sangat sulit untuk mendeteksinya melalui cara apapun. Bahkan dengan perangkat atau pemindai apapun,” kata sumber tersebut.

    Selanjutnya, sumber tersebut mengatakan 3.000 pager meledak ketika pesan berkode diterima pager-pager tersebut. Pesan itu secara bersamaan mengaktifkan bahan peledak tersebut.

    Kemudian, sumber keamanan lain mengatakan kepada Reuters, hingga tiga gram bahan peledak disisipkan di dalam pager baru tersebut dan “tidak terdeteksi” oleh Hizbullah selama berbulan-bulan.

    Hingga kini. baik Israel maupun Gold Apollo tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

    Sementara gambar pager hancur yang dianalisis oleh Reuters menunjukkan format dan stiker pada bagian belakang dimana konsisten dengan pager buatan Gold Apollo berbasis di Taipei.

    Bencana keamanan Hizbullah

    Disebutkan pula, ini menjadi bencana keamanan Hizbullah paling signifikan yang dialami milisi tersebut. Ini tandanya sistem keamanan internal Hizbullah telah “kecolongan”, apalagi menyasar alat komunikasi utama mereka.

    Sementara itu, seorang pejabat Hizbullah, yang berbicara dengan syarat anonim, juga mengatakan, rentetan ledakan kemarin merupakan “pelanggaran keamanan terbesar” kelompok tersebut sejak kelompok itu berkonflik dengan Israel imbas agresi brutal Tel Aviv ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

    Dan hal itu juga diamini oleh sejumlah pengamat keamanan internasional.

    “Ini akan dengan mudah menjadi kegagalan kontraintelijen terbesar yang dialami Hizbullah dalam beberapa dekade,” kata Jonathan Panikoff, mantan wakil petugas intelijen nasional AS untuk Timur Tengah. (P-jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini