Bima pergi dari Jakarta pada 1 September 2025 menuju Malang, Jawa Timur, menggunakan sepeda motor.
Dia sempat menjual kendaraannya di Tegal, lalu melanjutkan perjalanan dengan kereta api ke Malang. Di sana, ia mencari nafkah dengan menjual mainan barongsai di salah satu klenteng, Kotalama.
Sementara itu, berdasarkan pengakuannya, Eko memilih Kalimantan Tengah dan bergabung dengan kapal penangkap ikan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Alasan Eko mengapa yang bersangkutan sampai naik ikut kapal, bekerja untuk mencari nafkah. Dalam hal ini untuk kehidupan dan Eko sendiri ingin hidup secara mandiri,” kata Dirsiber Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Roberto GM Pasaribu.
Langkah ini menunjukkan motivasi hidup mandiri Eko. Padahal KontraS sebelumnya mencatat empat pendemo yang diduga hilang.
Mereka adalah Eko, Bima, Reno Syachputra Dewo, dan Muhammad Farhan Hamid. Dua lainnya, Reno dan Muhammad, masih dicari.
Kejadian ini menegaskan dua pendemo hilang di Jakarta memilih hidup mandiri, dengan Bima ke Malang dan Eko ke Kalimantan Tengah. Publik masih menunggu perkembangan terkait sisa pendemo yang belum ditemukan. (P-Khalied M)
No Comments