PRIORITAS, 10/9/25 (Melonguane, Talaud) : Gempa magnitudo berskala 7,6 yang disusul tsunami di Filipina, tak banyak berpengaruh pada masyarakat di kawasan Kabupaten Kepulauan Talaud, meskipun daerah ini sempat dilanda gelombang pasang.
Gempa pada pukul 10.29 Wita, Jumat (10/10/25) itu tak menyurutkan warga melakukan aktivitasnya. Namun, mereka tetap memantau dan berjaga-jaga mengikuti arahan pemerintah yang disampaikan melalui pengeras suara.
“Saya merasa tidak terlalu panik, karena di daerah kami memang agak sering terjadi gempa. Tetapi kami tetap waspada apalagi ada peringatan tsunami,” ujar Atika Liungsanda, warga Talaud seperti dikutip dari manadonese.co.id
Atika mengaku saat gempa terjadi dia sedang bersama sang ibu, masih di dalam rumah, dan tersadar ada gempa, usai melihat barang-barang di rumah bergerak.
Sebelum kejadian masyarakat yang nelayan memang sudah mengurangi aktivitas di laut, karena sebelumnya sudah ada himbauan ke masyarakat tentang kemungkinan gelombang pasang akibat cuaca yang tak menentu.
Talaud sendiri menjadi daerah pusat gempa yang berpotensi tsunami. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut Adolf Tamengkel menjelaskan Pemerintah daerah sudah melalukan persiapan evakuasi, dan meminta warga untuk siaga bencana.
“Kami sampaikan untuk sementara waspada, jadi hati hati yang di pesisir. Sekolah sekolah untuk waspada tetap berkegiatan tetapi untuk nelayan untuk membatasi kegiatan, info dari Talaud, tsunami ini kita tidak tahu waktunya,” tambahnya.
Tsunami Minor di Talaud, Manado dan Maluku Utara aman
Sebelumnya dilaporkan gempa bumi tektonik kuat dengan magnitudo (M) 7,6 dilaporkan mengguncang wilayah Laut Filipina, dekat dengan Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada Jumat pagi (10/10/2025) sekitar pukul 08:43 WIB. Gempa ini berpusat di lokasi yang dipicu oleh aktivitas subduksi di zona Megathrust Palung Filipina.
Menyusul gempa tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) segera mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk sejumlah wilayah di Indonesia, dengan status “WASPADA” terutama untuk Kepulauan Talaud.
Laporan terbaru dari pos pengamatan permukaan air laut (Tsunami Gauge) BMKG mengkonfirmasi telah terjadi tsunami minor di beberapa lokasi di Kepulauan Talaud dengan ketinggian yang relatif kecil:
Essang :
Mencatat ketinggian gelombang hingga 17 cm.
Melonguane :
Mencatat ketinggian gelombang sekitar 11 cm.
Beo:
Mencatat ketinggian gelombang sekitar 5 cm.
Meskipun tergolong minor, gelombang tsunami ini sempat menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat pesisir Talaud dan Sangihe. Warga diimbau untuk tetap waspada dan menjauhi pantai serta tepian sungai hingga peringatan tsunami benar-benar dicabut.
Kondisi di Manado dan Maluku Utara
Guncangan gempa dirasakan oleh sebagian masyarakat Manado, namun dengan intensitas yang lebih rendah, yakni sekitar Skala Intensitas II MMI (dirasakan beberapa orang, benda ringan bergoyang).
Berdasarkan pemodelan dan pantauan, BMKG memastikan wilayah Manado dan sekitarnya aman dari ancaman tsunami signifikan.
Wilayah Maluku Utara, termasuk Ternate dan sekitarnya, dilaporkan aman.
Meskipun demikian, anomali gelombang laut juga sempat tercatat di beberapa lokasi, seperti Morotai (sekitar 7,5 cm) dan Halmahera Barat (sekitar 5 cm), namun kondisi secara keseluruhan di Maluku Utara dikonfirmasi aman dan peringatan tsunami telah dicabut.
Imbauan dan Status Terkini
BMKG mengimbau masyarakat di daerah yang terdampak guncangan untuk tetap tenang, tidak termakan isu yang tidak bertanggung jawab, dan selalu memantau informasi resmi melalui kanal-kanal BMKG.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai korban jiwa maupun kerusakan parah bangunan akibat gempa. Peringatan dini tsunami yang sempat dikeluarkan juga telah dicabut oleh otoritas terkait setelah hasil pengamatan menunjukkan kondisi perairan telah kembali normal. (P/dg)
No Comments