26.1 C
Jakarta
Tuesday, April 15, 2025

    Deduktif.id: Menjaga Asa Peradaban

    Terkait

    JAKARTA – Pada 10 April 2025, The Centre for Information Resilience (CIR) Open Source Film Awards 2025 memberikan penghargaan ‘Special Recognition Awards’ pada Deduktif.id dan End Modern Slavery Now! atas dokumenter Border Hell: The Online Gambling Mafia and Digital Slavery in Asia.

    CIR adalah organisasi independen berbasis di London, Inggris, yang berdedikasi mengungkap pelanggaran hak asasi manusia, kejahatan perang, dan segala macam ancaman terhadap demokrasi. CIR merilis berbagai penelitian tentang Open Source Investigations (OSINV), investigasi digital, pengembangan kapasitas bersama sejumlah peneliti dan jurnalis di beberapa negara, dan kolaborasi dengan media untuk mengamplifikasi visinya.

    Sementara ​CIR Open Source Film Awards sendiri merupakan ajang penghargaan tahunan yang diselenggarakan CIR untuk mengapresiasi penggunaan teknik investigasi sumber terbuka (OSINV) dalam jurnalisme, dan menjadi bagian International Journalism Festival di Perugia, Italia, yang digelar setiap tahun.

    Penghargaan ‘Special Recognition Award’ dari CIR Open Source Film Awards adalah salah satu kategori penghargaan istimewa dari CIR bagi ruang redaksi kecil yang belum mampu bersaing dengan ruang redaksi besar di semua tingkatan, namun telah menghasilkan karya investigasi yang luar biasa.

    Suatu kehormatan bagi Deduktif.id dan End Modern Slavery Now! menerima pengakuan ini dari CIR untuk dokumenter kami. Kisah yang kami bagikan bukan hanya kisah kami sendiri, tetapi kisah dari banyak korban yang terperangkap dalam bayang-bayang jaringan kriminal transnasional.

    Neraka Perbatasan atau Border Hell mengungkap sisi gelap teknologi, pusat penipuan, perjudian online, dan perbudakan dunia maya yang merajalela di sepanjang perbatasan Myanmar, dan tempat di mana lebih dari 120.000 orang dipaksa bekerja untuk penipuan online. Meski kami dapat dengan bangga mengatakan bahwa dokumenter ini merupakan bukti kekuatan kolaborasi internasional, dokumenter ini juga menjadi pengingat akan bahaya yang dihadapi jurnalis, terutama di wilayah-wilayah yang kebebasan persnya terancam.

    Di Indonesia, peran jurnalis investigasi sangat penting, namun menanggung bahaya besar seiring menguatnya cengkeraman militerisme. Jurnalis semakin diintimidasi, diserang, dan ditekan. Pemerintah bahkan telah mengusulkan undang-undang untuk membatasi jurnalisme investigasi di platform siaran, yang semakin membungkam kebenaran.

    Kami mempersembahkan penghargaan ini kepada semua jurnalis pemberani yang bekerja tanpa lelah untuk mengungkap korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia, khususnya di Myanmar, Palestina, dan belahan dunia lain di mana harga kebenaran terlalu sering dibayar dengan darah.

    Kita harus bersama-sama menggerakkan upaya-upaya baik untuk kontrol sosial, meski harus dengan investigasi dan kolaborasi, agar jurnalisme kita semakin berkualitas. (*)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini