27.4 C
Jakarta
Tuesday, June 17, 2025

    Dari ‘Temu Kangen Pelaku Permesta’: Lefrand Kumontoy menangis saat memeluk Philep Pantouw

    Terkait

    PRIORITAS, 3/3/25 (Manado): Lefrand Kumontoy (89) merupakan salah satu pelaku pergolakan Permesta yang masih hidup hingga peringatan 68 tahun peristiwa pembacaan Piagam Permesta, Minggu (2/3/25) kemarin.

    Terdapat 31 pelaku yang sempat terundang pada “Temu Kangen Pelaku Permesta” yang diselenggarakan di Fourpoint Hotel Manado. Dan 30 yang berkesempatan hadir.

    Foto kenangan ketika sedang terjadi pergolakan Permesta di Indonesia Timur. Lefrand Kumontoy (kanan). (Dok/Ist)

    Selain Lefrand Kumontoy, menurut Phil Suluh selaku koordinator dan Philep Pantouw selaku inisiator kegiatan, para pelaku merasa sangat tersanjung.

    Mereka bilang, selama 60-an tahun, baru kali ini para pelaku mendapatkan kehormatan yang luar biasa dari inisiator.

    Diberi penghormatan khusus

    “Temu Kangen Pelaku Permesta” kali ini dilayani, dijamu dan diberikan penghormatan yang khusus. “Torang merasa istimewa kali ini,” ujar Lefrandt Kumontoy asal Tondano.

    Seusai temu kangen itu, Lefrand Kumontoy sengaja mendatangi Philep Pantouw di dekat pintu toilet hotel, sekedar untuk berterimakasih.

    Tampak Lefrand Kumontoy memeluk bahkan sampai menangis, menitikkan air mata di pundak Ille, panggilan Philep.

    ‘Persembahan Kasih’

    Lefrand mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian kepada para pelaku Permesta. Sebab baru kali selama puluhan tahun, mereka mendapatkan ‘Persembahan Kasih’.

    ‘Persembahan Kasih’ diberikan dalam amplop tertutup itu, ternyata dalam jumlah yang lumayan. Lefrand enggan menyebutkan seberapa besar isinya.

    “Lumayan besar. Saya tak mau sebutkan. Bukan soal jumlahnya, yang saya syukuri masih ada orang seperti Philep Pantouw yang perduli kepada kami,” ujar Lefrand.

    Lefrand sependapat dengan beberapa rekannya untuk menjuluki Philep Pantouw sebagai Tonaas (sosok tokoh dalam budaya Minahasa, Red) yang sesungguhnya.

    Selain Lefrand, semua Pelaku Permesta yang hadir memperoleh bingkisan. Bahkan terdapat penerima yang diwakili anak, sebab sejumlah pelaku sudah sepuh sehingga tidak hadir secara fisik di Four Point Manado.

    Philep Pantouw yang dimintai tanggapan prihal terharunya para pelaku menyatakan, berkat yang dia bagikan merupakan hak mereka. “Ini hak mereka yang Tuhan salurkan melalui kami,” ujar Tokoh Politik Sulawesi Utara yang banyak disegani. (P-jr)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini