25.2 C
Jakarta
Monday, March 10, 2025

    Dampak badai mulai hantam Australia, 80.000 rumah terputus listrik

    Terkait

    PRIORITAS, 7/3/25 (Canberra):  Pusaran inti badai Alfred masih belum melanda pesisir Queensland dan New South Wales, namun anginnya yang berkecepatan sekitar 100 km perjam dengan hujan lebat sudah menghantam ratusan ribu rumah warga dan telah membawa gelombang laut setinggi 12 meter.

    Akibatnya sekitar 80.000 rumah di dua negara bagian Australia tersebut mulai mengalami banjir dan aliran listrik terputus, diduga karena saluran tegangan tinggi roboh atau tertimpa pohon yang tumbang.

    Hujan lebat lebih dari 400 mm di beberapa bagian utara New South Wales selama 48 jam terakhir, melebihi total rata-rata untuk bulan Maret. Data menunjukkan, saat ini penduduk sudah bergegas menyelamatkan properti dari risiko banjir lebih besar.

    Pemerintah Australia telah mengeluarkan berbagai peringatan kepada jutaan warga di Queensland dan New South Wales untuk siaga dan segera mengungsi ke tempat yang jauh lebih aman dari terjangan badai atau banjir.

    “Ini bukan saatnya untuk bertamasya atau melihat sendiri bagaimana rasanya mengalami kondisi ini,” kata Perdana Menteri Anthony Albanese seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Jumat (7/3/25).

    Banyak warga sibuk menumpuk karung pasir di sekitar rumahnya untuk mencegah air banjir besar masuk. Bandara Brisbane sudah ditutup pada hari Kamis dan kota itu menghentikan sementara transportasi umum. Lebih dari 1.000 sekolah di Queensland tenggara dan 280 di New South Wales utara juga telah ditutup.

    Perdana Menteri Queensland, David Crisafulli mengatakan dalam konferensi pers pusat-pusat evakuasi sudah dibuka dan merupakan pilihan terakhir.

    Badai Alfred kategori 2 terdeteksi melambat. Namun hal ini memicu kekhawatiran karena badai itu dapat membawa hujan lebat dalam waktu lama dan diperkirakan akan menghantam daratan di sebelah utara Brisbane, kota terpadat ketiga di Australia.

    Pergerakan Lambat Justru Berbahaya

    Pemerintah mendesak masyarakat yang berada di jalur badai untuk mengamankan rumah mereka sebelum mengungsi. “Jika ragu, pergilah dan tinggallah bersama teman dan keluarga”, saran pemerintah.

    Biro cuaca Australia mengatakan pusat badai (siklon) yang bergerak lambat sering kali jauh lebih buruk dan berbahaya daripada siklon yang bergerak cepat. Saat ini badai Alfred bergerak perlahan ke barat 120 km dari Brisbane dan 85 km dari kota wisata Gold Coast.

    Badai ini semula diperkirakan akan mencapai pantai hari Jumat. Namun kemudian karena pergerakannya berubah, akhirnya bisa terjadi Sabtu dini hari. Jika badai tiba lebih lama berarti jutaan orang di Queensland tenggara dan New South Wales utara akan mengalami angin kencang yang merusak, hujan deras, dan kondisi ombak berbahaya dalam waktu lebih lama.

    Para ahli mengatakan pergerakan lambat badai ini terkait dengan gangguan pada angin yang biasanya mengarahkan siklon.

    “Pergerakan TC Alfred yang lebih lambat dari perkiraan adalah akibat dari arah angin yang lebih lemah dari perkiraan awal,” kata Michael Barnes, peneliti di Universitas Monash, kepada The Independent .

    Badai Alfred ini disebut siklon langka, karena semula bergerak ke tenggara, seperti kebanyakan siklon lainnya, tetapi ia menemui sistem tekanan tinggi di atas Laut Tasman yang menghalangi jalurnya dan memaksanya berbelok ke barat menuju pantai Australia.

    Terakhir kali Brisbane mengalami badai tropis yang mendekati pantainya adalah pada tahun 1990. Penjabat walikota Gold Coast Donna Gates mengatakan, dalam hal angin kencang yang merusak dan hujan lebat, kota tersebut belum pernah mengalami hal seperti ini sejak tahun 1952.

    Para pejabat menggambarkan badai Alfred sebagai peristiwa yang sangat langka bagi Brisbane, ibu kota Queensland, yang terakhir kali dilanda siklon lebih dari setengah abad lalu pada tahun 1974. Kota berpenduduk sekitar 2,7 juta jiwa ini juga dilanda siklon besar pada tahun 1990 dan 2019. (P-Jeffry W)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini