Jakarta, 2/4/20 (SOLUSSInews.com) – Pemerintah sedang menghitung hari libur nasional. Termasuk Hari Raya Idul Fitri yang akan digantikan, untuk mencegah warga Jabodetabek mudik ke kampung halamannya.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan itu, sesuai mengikuti Ratas dengan Presiden Joko Widodo, Kamis (2/4/20).
Diperkirakan, hari libur nasional yang tidak bisa dinikmati masyarakat untuk mencegah sebaran virus corona atau Covid-19 ini semakin meluas, akan digeser ke akhir tahun 2020.
“Mengenai liburan (nasional), ini sedang dihitung. Nanti mungkin akan diberikan lebih banyak di akhir tahun atau bagaimana. Sedang dihitung dan dirumuskan teknisnya. Termasuk masalah bantuan ke masyarakat bawah jangan sampai overlapping,” kata Luhut Binsar Panjaitan.
Diimbau tidak mudik
Sebelumnya, dalam upaya mencegah paparan virus corona semakin meluas, Pemerintah mengimbau warga tidak melakukan mudik.
Untuk itu, Presiden Joko Widodo menyiapkan tiga alternatif dalam skenario untuk mengantisipasi warga yang mudik ke kampung halaman saat bulan Ramadan atau Hari Raya Idul Fitri.
Alternatif pertama, selama pandemi Covid-19 masih ada, pemerintah akan mengganti hari libur nasional di lain hari untuk Hari Raya.
“Saya melihat ini untuk mudik, ini dalam rangka menenangkan masyarakat. Mungkin alternatif mengganti hari libur nasional di lain hari untuk hari raya. Ini mungkin bisa dibicarakan,” ujar Jokowi.
Alternatif kedua, memberikan fasilitas arus mudik bagi masyarakat pada hari pengganti hari raya tersebut.
Kemudian, alternatif ketiga, menggratiskan tempat-tempat wisata yang dimiliki daerah setelah pandemi corona di Indonesia selesai. (S-SP/BS/jr)