PRIORITAS, 25/3/25 (Tanjungpinang): Bulog Cabang Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), telah menyalurkan 300 ton beras dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di pasaran selama bulan Ramadan 1446 Hijriah.
Kepala Cabang Bulog Tanjungpinang, Arief Alhadihaq mengungkapkan, hingga akhir Ramadan, total penyaluran beras SPHP diprediksi mencapai 400 hingga 500 ton. Menurutnya, tingginya permintaan pasar di Pulau Bintan (Tanjungpinang-Bintan) menjadi faktor utama peningkatan distribusi beras tersebut.
“Bulog akan terus menyediakan beras SPHP dari gudang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Arief dikonfirmasi PRIORITAS, Rabu (25/3/25).
Ia menjelaskan bahwa penyaluran beras SPHP dilakukan melalui Rumah Pangan Kita (RPK) serta operasi pasar murah yang bekerja sama dengan pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan terkait.
Untuk sementara, tambahnya, program ini akan berlangsung hingga 29 Maret 2025, setelah itu akan dihentikan sementara sesuai instruksi Badan Pangan Nasional (Bapanas), guna memfokuskan upaya Bulog dalam menyerap gabah petani demi mewujudkan swasembada pangan.
Saat ini, stok beras SPHP di gudang Bulog Tanjungpinang masih tersedia sekitar 1.100 ton, yang diperkirakan cukup untuk beberapa bulan ke depan, termasuk setelah perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah.
Arief juga memastikan bahwa kualitas beras SPHP yang beredar di pasaran telah memenuhi standar beras medium dan layak konsumsi. “Beras SPHP secara kualitatif maupun kuantitatif sudah memenuhi standar yang ditetapkan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa beras SPHP merupakan bagian dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang disalurkan melalui Bulog untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan beras di pasar. Pengadaan beras SPHP untuk wilayah Tanjungpinang saat ini didatangkan dari Thailand dan Vietnam.
Selain itu, Arief menegaskan bahwa beras SPHP yang beredar bukan beras oplosan, menyusul adanya isu peredaran beras oplosan di Tanjungpinang baru-baru ini. “Warna beras SPHP memang tidak seputih beras lainnya, karena dipengaruhi oleh warna gabah aslinya, bukan karena adanya campuran bahan tertentu,” tegasnya.
Harga beras SPHP yang lebih terjangkau dibandingkan beras lainnya diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan berkualitas dengan harga stabil selama Ramadan hingga Idul Fitri. (P-Jeff K)