30.1 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024

    Berbayar !!! Kemenkes: Vaksin Pfizer untuk anak usia enam bulan – 11 tahun tidak gratis

    Terkait

    Jakarta, 30/12/22 (SOLUSSInews.com) – Pihak Kementerian Kesehatan menyatakan, vaksin ‘Pfizer Comirnaty Children’ untuk bayi dan anak-anak usia enam bulan sampai 11 tahun berbayar.

    Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, vaksin tersebut belum masuk dalam program vaksin gratis pemerintah. “Sementara bisa diakses secara mandiri karena sudah ada izin edar, ya,” kata Nadia seperti dilansir Kompas.com, Jumat (30/12/22).

    Nadia juga menyebut, akselerasi vaksin untuk anak dan Balita akan menunggu rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan Kelompok Penasihat Strategis Ahli tentang Imunisasi (SAGE).

    Tercatat hingga 29 Desember 2022, akselerasi vaksin dosis pertama untuk anak usia 6-11 tahun mencapai 21.703.304 atau 82,21 persen dari target 26.400.300 anak. Sementara akselerasi dosis 2 mencapai 17.617.839 atau 66,73 persen. Dan akselerasi dosis ketiga baru 1.679 anak atau 0,01 persen.

    Tunggu rekomendasi WHO

    Sebelum EUA vaksin Comirnaty Children terbit, jenis vaksin anak baru menggunakan Sinovac/CoronaVac. “Kita tunggu rekomendasi WHO dan Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE),” ujarnya.

    Sebelumnya diberitakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan Izin Penggunaan Darurat atau ‘Emergency Use Authorization’ (EUA) untuk vaksin ‘Comirnaty Children’ (5-11 tahun) pada 29 November 2022 dan vaksin ‘Comirnaty Children’ (enam bulan – empat tahun) pada 11 Desember 2022.

    Rilisnya vaksin ‘Comirnaty Children’ ini menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia enam bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain Vaksin Sinovac/Coronavac.

    Kepala BPOM Penny K Lukito mengungkapkan, dosis vaksin ‘Comirnaty Children’ untuk usia ensm bulan – empat tahun untuk vaksinasi primer ialah 3 mcg/0,2 mL yang diberikan dalam tiga dosis pemberian.

    Dua dosis pertama diberikan dalam rentang waktu tiga minggu, diikuti dengan dosis ketiga yang diberikan setidaknya delapan minggu setelah dosis kedua.

    Sementara dosis vaksin ‘Comirnaty Children’ pada usia 5-11 tahun untuk vaksinasi primer ialah 10 mcg/0,2 mL, diberikan dalam dya dosis dengan rentang waktu tiga minggu antara dosis pertama dan kedua.

    “Vaksin ini membantu pemenuhan terhadap kebutuhan vaksin Covid-19 serta keterbatasan jenis vaksin yang dapat digunakan untuk populasi anak saat ini,” kata Penny, Selasa lalu.

    Profil keamanan dapat ditoleransi

    Berdasarkan hasil studi, vaksin ‘Comirnaty Children’ memiliki profil keamanan yang dapat ditoleransi. Efek samping pada anak kelompok usia enam bulan hingga kurang dari lima tahun secara umum dilaporkan dengan intensitas ringan hingga sedang.

    Terdapat kejadian ‘lymphadenopathy’/pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening di kelompok vaksin sebesar 0,2 persen pada subjek usia enam bulan hingga kurang dari dua tahun dan sebesar 0,1 persen subjek usia dua hingga kurang dari lima tahun.

    Pada pengamatan kejadian efek samping untuk anak kelompok usia lima tahun sampai kurang dari 12 tahun yang menjadi perhatian khusus (‘Adverse Events of Special Interest/ ‘AESI), dilaporkan terjadi reaksi ‘angioedema’ (pembengkakan disertai kemerahan) pada 1,2 persen subjek kelompok vaksin dan 0,8 persen subjek kelompok plasebo.

    Selain itu, dilaporkan 13 kasus ‘lymphadenopathy’ (0,9 persen subjek) pada kelompok vaksin dan satu kasus pada kelompok plasebo. Profil keamanan ini dinyatakan serupa dengan laporan AESI pada kelompok usia di atas 12 tahun. (S-KC/jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini