Beberapa organisasi Kawanua di Jabodetabek, antara lain Kawanua Rescue Indonesia (KRI) dan Rukun Letter B Amurang, memberikan sumbangan cepat, spontan dan konkret kepada warga korban bencana abrasi pantai di Amurang, Sabtu 2/7/2022, di Posko Pengungsian BPU Lewet. (Foto: Ist.)
Amurang, Minahasa Selatan, 4/7/22 (SOLUSSInews.com) – Bencana alam akibat abrasi di pesisir Pantai Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, 15 Juni lalu, direspon cepat oleh sejumlah organisasi Kawanua di Jakarta dan sekitarnya, dengan melakukan aksi spontan dan konkret. Mereka mengumpulkan dana dengan cepat dalam waktu hanya beberapa hari dan mengantar langsung ke lokasi pengungsian warga korban bencana alam di Amurang, ibukota Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara.
Organisasi yang bergerak cepat tersebut pertama adalah Kawanua Rescue Indonesia (KRI) di bawah pimpinan Ketua Umum Max Ruland Boseke bersama Ketua II Freddy Rorimpandey dan beberapa pengurus lainnya. KRI didukung Rukun Letter B Amurang dengan Ketua Umum Victor O Pattyranie, Kerukunan Kawanua (KK) Minsel Jakarta (Ketua Umum Marsma TNI Donald Kasenda), dan ForMinsel (Ketua Umum Dr Ruddy Sumampouw).
Keempat organisasi ini mengutus Tedy A Matheos yang merupakan putra Minsel dan menjadi pengurus di organisasi-organisasi tersebut untuk menyerahkan bantuan dana tunai yang dikumpulkan dalam waktu hanya beberapa hari. Di lokasi penyerahan bantuan yaitu Posko Pengungsian BPU Lewet, Amurang, Teddy didampingi Kombes Pol Drs Pitra Andrias Ratulangie, seorang perwira polisi asal Kawanua yang karirnya sedang bersinar.
Penyerahan bantuan dilakukan Sabtu (2/7/2022) langsung kepada korban bencana, disaksikan antara lain oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minsel, Thorie R Joseph, Camat Amurang, Rommy Rumagit, dan dari Polsek serta Koramil setempat. “Total sumbangan yang diserahkan berjumlah Rp 29.000.000 yang kami serahkan kepada 34 Kepala Keluarga korban bencana alam di Amurang 15 Juni lalu,” kata Tedy, “Masing-masing KK mendapat bantuan Rp 850.000.”
Warga yang menerima bantuan di Posko Pengungsian BPU Lewet, mengaku senang luar biasa dan menyampaikan terimakasih kepada para penyumbang dari Jakarta dan sekitarnya. “Terimakasih atas uluran tangan Bapak, Ibu dan saudara-saudara kami di Jakarta yang peduli kepada kami para korban bencana di Amurang. Berapa pun sumbangannya, itu sangat berarti bagi kami. Terimakasih,” kata seorang warga penerima bantuan mewakili warga lainnya.
Seperti banyak diwartakan sebelumnya, bencana alam akibat abrasi pantai terjadi di pesisir Pantai Amurang, Minsel, pada Rabu 15 Juni lalu. Bencana tersebut menyebabkan kerusakan rumah warga dan fasilitas umum di Kelurahan Bitung dan Kelurahan Uwuran Satu, Kecamatan Amurang. Abrasi yang terjadi di wilayah tersebut tercatat setidaknya telah menyebabkan 61 rumah rusak serta mengakibatkan kerusakan jembatan, jalan, fasilitas penyediaan air minum, penginapan, kafe, dan tempat wisata. Warga yang rumahnya terkena dampak abrasi sebagian masih mengungsi, mulai dari bayi, balita, ibu hamil, hingga warga lanjut usia.
Sampai sejauh ini, sebagian korban bencana masih bertahan di tempat-tempat pengungsian. Mereka tersebar di beberapa tempat, salahsatu di antaranya adalah di BPU Lewet. Selebihnya, para korban ditampung di Aula Sentrum Uwuran II dan mengungsi di rumah kerabat.
Dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu di lokasi kejadian, Kepala Pelaksana BPBD Minahasa Selatan Thorie R Joseph mengatakan pemerintah membantu pemenuhan kebutuhan pokok warga yang mengungsi karena rumahnya terkena dampak abrasi daerah pesisir. “Mereka tak perlu khawatir dengan logistik, masih mencukupi,” katanya. “Kami menyediakan logistik untuk Jangka panjang, tak hanya di tempat pengungsian saja, tapi ketika mereka menempati tempat hunian sementara kami juga akan menyediakan logistiknya,” tambahnya.***