31.3 C
Jakarta
Thursday, December 12, 2024

    Bansos beras bagi 22 juta keluarga penerima manfaat berkhir, diperpanjang bila ada ruang anggaran di APBN

    Terkait

    PRIORITAS, 14/5/24 (Jakarta) : Program bantuan pangan pemerintah berupa beras 10 kilogram per bulan bakal berakhir bulan depan atau tepatnya Juni 2024. Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memutuskan apakah bantuan ini akan diperpanjang atau tidak.

    Bantuan pangan beras 10 kilogram per bulan ini diberikan sejak akhir 2023 dan diperpanjang hingga Juni 2024 kepada 22 juta keluarga penerima manfaat. Jokowi blak-blakan ada potensi perpanjangan pemberian bantuan bila ada ruang anggaran pada APBN. Bila hal itu bisa dilakukan, maka bantuan pangan akan diperpanjang sampai Desember 2024.

    “Jadi yang 10 kilogram ini akan diteruskan sampai Juni. Ini akan kita lihat kalau nanti APBN itu ada ruang anggarannya akan diteruskan sampai Desember. Kita berdoa bersama-sama ya supaya bisa terus sampai Desember,” beber Jokowi saat memberikan bantuan pangan di Komplek Laende, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Senin (13/5/2024).

    Lebih lanjut, Jokowi menjabarkan alasan pemerintah memberikan bantuan pangan beras 10 kilogram kepada masyarakat. Menurutnya bantuan ini diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga pangan dunia yang juga mempengaruhi harga beras di Indonesia.

    “Jadi kenapa beras 10 kilogram ini diberikan kepada bapak ibu sekalian? Karena ada kenaikan harga beras, karena harga pangan internasional itu semuanya naik,” ungkap Jokowi.

    Curhat Soal Harga Beras

    Pada bagian lain, dikutip detikcom, Jokowi sempat curhat soal sulitnya menjaga keseimbangan harga beras di Indonesia. Menurutnya, beras tidak boleh serta merta dibuat semurah mungkin, namun juga tak bisa dipatok terlalu mahal.

    Bila beras terlalu mahal, Jokowi bilang, pasti masyarakat utamanya ibu-ibu akan marah besar karena sulit membeli beras yang jadi bahan pangan pokok.

    Namun, bila beras diintervensi harganya menjadi murah, seperti misalnya dengan melakukan banyak importasi dari luar negeri, giliran petani yang terancam jadi merugi.

    Jokowi bilang, posisi pemerintah tidak pernah mudah bila sudah berhadapan persoalan keseimbangan harga beras. Semua pihak harus dijaga tetap senang dan merasa diuntungkan. “Jadi terkadang pemerintah itu berada di posisi tidak mudah untuk jaga keseimbangan agar masyarakat senang, tetapi petani juga senang,” beber Jokowi.

    Meski begitu, Jokowi meminta masyarakat sedikit bersyukur. Pasalnya, kenaikan harga pangan di Indonesia sebetulnya masih sangat rendah besarannya dibandingkan kenaikan harga yang terjadi di berbagai negara lainnya.

    “Tapi, kita ini termasuk masih rendah, ada yang naik tinggi sekali. Ini patut kita syukuri. Bahwa kita naiknya tidak drastis, ada yang 50% ada yang dua kalinya, jadi di Indonesia masih bisa beras kita kendalikan,” sebut Jokowi. (P-DTK/wl)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini