26.5 C
Jakarta
Sunday, April 13, 2025

    Balerina warga AS akhirnya dibebaskan Rusia

    Terkait

    PRIORITAS, 10/4/25 (Washington): Pemerintah Rusia hari Kamis (10/4/25) akhirnya membebaskan seorang penari balet (balerina) warga Amerika Serikat (AS), Ksenia Karelina (33 tahun), yang sempat dijatuhi hukuman 12 tahun penjara.

    Karelina telah dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan dengan AS. Demikian lapor Sky News seperti dikutip Beritaprioritas.com hari Kamis malam (10/4/25).

    Karelina memang lahir di Rusia dan beremigrasi ke Amerika Serikat pada tahun 2012 melalui program kerja-studi, serta menerima kewarganegaraan AS pada tahun 2021.

    Mikhail Mushailov, pengacara Karelina, mengatakan di Instagram dia telah diterbangkan ke AS lewat Abu Dhabi di Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Kamis.

    Masalah Karelina bermula saat ia tiba di Rusia untuk mengunjungi tempat kelahirannya di Yekaterinburg, di barat daya Rusia, pada Februari tahun 2024. Ketika itu pihak berwenang Rusia mengetahui dia memiliki paspor AS.

    Tiga hari sebelum dia pulang ke Los Angeles, AS, Karelina ditangkap petugas keamanan Rusia atas tuduhan hooliganisme dan dipenjara selama 15 hari.  Tepat sebelum pembebasannya, dia kemudian didakwa dengan tuduhan pengkhianatan negara.

    Beri sumbangan

    Penahan Karelina sempat mendapat kecaman berbagai negara termasuk AS, sebab Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menuduhnya melakukan pengkhianatan,  hanya karena dia memberi sumbangan uang receh ke lembaga amal yang menyediakan bantuan untuk anak-anak dan orang tua di Ukraina.

    Ketika ditangkap, penyelidik Rusia menggeledah ponselnya dan menemukan transaksi dia memberikan sumbangan sebesar $51,80 (£40) kepada Razom, lembaga bantuan kemanusiaan kepada Ukraina. Pada saat itu, Rusia sedang berperang dengan Ukraina.

    Dinas Keamanan Federal Rusia mengklaim dia secara proaktif mengumpulkan uang untuk kepentingan salah satu organisasi Ukraina. “Digunakan untuk membeli perlengkapan medis taktis, peralatan, senjata, dan amunisi untuk angkatan bersenjata Ukraina,” tuduh FSB.

    Lembaga amal tersebut membantah pihaknya memberikan dukungan militer kepada Kyiv, sementara otoritas AS sebelumnya menyebut kasus terhadap Karelina “benar-benar menggelikan”.

    Namun Karelina yang merasa tertekan terpaksa mengakui tuduhan tersebut dalam persidangan tertutup di kota itu pada Agustus tahun lalu.

    Pada bulan Agustus 2024, dia dijatuhi hukuman 12 tahun penjara dalam persidangan tertutup. Kasusnya disidangkan oleh pengadilan dan hakim Yekaterinburg, yang juga menghukum reporter Wall Street Journal, Evan Gershkovich atas tuduhan spionase.

    Ditukar dengan Petrov

    Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menambahkan Karelina ditahan secara salah oleh Rusia selama lebih dari setahun. “Presiden Trump menjamin pembebasannya… (dan) akan terus berupaya untuk pembebasan semua warga Amerika”, kata Rubio.

    Ibu Karelina, juga seorang balerina amatir, lahir di Rusia tetapi pindah ke AS pada tahun 2012 dan menjadi warga negara pada tahun 2021. Karelina kemudian pindah ke Los Angeles, tempat dia bekerja di sebuah spa.

    Sebagai imbalan atas pembebasan Karelina, Amerika Serikat menukarnya dengan Arthur Petrov, yang ditangkap pada tahun 2023 karena diduga mengekspor mikroelektronika sensitif. Warga negara ganda Jerman-Rusia tersebut ditahan di Siprus atas permintaan AS.

    Tahun lalu, Departemen Kehakiman AS mengatakan Petrov berpartisipasi dalam skema untuk mendapatkan mikroelektronika bersumber dari Amerika untuk produsen yang memasok militer Rusia. (P-Jeffry W)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini