28.4 C
Jakarta
Monday, April 21, 2025
spot_img

    AS resmi nyatakan Covid-19 dari laboratorium Wuhan

    Terkait

    Ilustrasi virus Covid-19. (Dok/Freepik)

    PRIORITAS, 21/4/25 (Washington): Perdebatan soal asal-usul pandemi Covid-19 kembali mengemuka, setelah pemerintahan Presiden Donald Trump mengubah isi situs resmi Covid.gov, dan menegaskan, virus Corona tersebut berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan, China.

    Dilaporkan, perubahan ini terjadi dalam bentuk halaman khusus berjudul “Kebocoran Laboratorium: Asal Usul Covid-19 yang Sebenarnya”, menampilkan gambar Trump secara mencolok dan menyuarakan teori-teori yang sebelumnya diangkat oleh Partai Republik dalam laporan Subkomite Khusus DPR tentang pandemi Covid-19, sebagaimana dirilis Desember 2024.

    Disebutkan, situs tersebut menampilkan beberapa argumen utama, antara lain:

    1. Virus nCoV memiliki karakteristik biologis yang tidak ditemukan di alam.

    2. Semua kasus awal berasal dari satu titik infeksi manusia, bukan transmisi alami berantai.

    3. Beberapa peneliti di Institut Virologi Wuhan dilaporkan mengalami gejala mirip Covid-19 pada pertengahan 2019, sebelum wabah terdeteksi secara resmi.

    4. Laboratorium di Wuhan telah melakukan riset “gain-of-function” tanpa prosedur keamanan hayati yang memadai.

    Mengaburkan dugaan kebocoran laboratorium

    Selanjutnya, Gedung Putih Trump menuduh Dr Anthony Fauci dan pejabat kesehatan lain sengaja mengarahkan publikasi ilmiah yang mendukung teori asal-usul alami virus untuk mengaburkan dugaan kebocoran laboratorium.

    Selain itu, situs tersebut juga memuat foto Dr Fauci dengan pengampunan pencegahan (pre-emptive pardon) dari Presiden Joe Biden, menuduh ada upaya sistematis untuk menutupi informasi penting terkait asal virus.

    Kendati demikian, Dr Fauci dan para ilmuwan yang terkait telah berulang kali membantah tuduhan tersebut, menyatakan, penelitian tersebut bersifat independen serta tidak didasarkan pada tekanan politik.

    Ditolak pemerintah China

    Sementara itu, pemerintah China tetap menolak klaim ini dan menyatakan tidak ada bukti Covid-19 berasal dari laboratorium Wuhan. Sebelumnya, mereka bahkan mengizinkan tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melakukan pemeriksaan langsung di fasilitas tersebut.

    Adapun lembaga-lembaga seperti NIH dan Departemen Kesehatan AS juga dituding menolak transparansi informasi selama pandemi. Namun faktanya, lembaga-lembaga ini memenuhi semua permintaan informasi berdasarkan UU Kebebasan Informasi (FOIA) dan hadir dalam sidang-sidang kongres terkait.

    Selanjutnya, halaman tersebut turut memuat kritik Trump terhadap kebijakan pandemi sebelumnya, seperti penggunaan masker, penguncian, dan protokol jaga jarak sosial, yang dinilai tidak efektif. Tindakan pemerintah negara bagian, terutama di New York, juga menjadi sorotan tajam.

    Sebenarnya, iIni bukan kali pertama Donald Trump menyebut Covid-19 sebagai “virus China”, sebuah pernyataan yang sebelumnya memicu ketegangan diplomatik antara AS dan Tiongkok. (P-Selvijn R)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini