32.4 C
Jakarta
Monday, June 16, 2025

    AS dan Filipina gelar latihan militer terbesar, China marah karena terancam

    Terkait

    PRIORITAS, 22/4/25 (Manila): Militer Amerika Serikat (AS) dan Filipina menggelar latihan militer terbesar di sekitar Laut China Selatan. Latihan militer bernama Balikatan ini memicu kemarahan China, yang merasa terancam hadirnya pasukan asing di depan garis pertahanannya.

    Latihan Balikatan yang berarti bahu-membahu dalam bahasa Tagalog ini, dijadwalkan berlangsung dari 21 April hingga 9 Mei 2025.

    Latihan ini diperkirakan melibatkan sekitar 14.000 tentara, dengan kontingen dari Inggris , Prancis, Kanada, Australia, dan Jepang juga berpartisipasi.

    Karena itu Balikatan ke-40 ini masuk kategori pengerahan militer tahunan terbesar, sehingga disebut sebagai latihan “ Super Bowl ” karena skalanya yang tak tertandingi.

    Selain itu, sebanyak 19 negara akan bergabung sebagai pengamat dalam latihan tahun ini, yang menurut militer Filipina, menyoroti komitmen bersama mereka terhadap perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

    Paling dahsyat

    Brigadir Jenderal Michael Logico, dari Angkatan Darat Filipina, mengatakan latihan tersebut akan mensimulasikan skenario pertahanan yang realistis, menandai evolusi signifikan dalam cakupan dan kompleksitas.

    “Ini adalah latihan paling dahsyat di kawasan ini. Uji coba pertempuran penuh dimaksudkan untuk mempertimbangkan semua tantangan keamanan regional yang kita hadapi saat ini, dimulai dari Laut Cina Selatan”, kata Michael Logico, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Selasa (22/4/25).

    Uji coba pertempuran penuh ini, juga akan menggarisbawahi niat AS, mitra keamanan Filipina, untuk melanjutkan dukungan militernya bagi negara Asia Tenggara tersebut, di saat menghadapi tekanan yang semakin meningkat dari Tiongkok .

    Hampir 9.000 tentara dari AS dan 5.000 dari Filipina mengambil bagian dalam latihan perang 18 hari di Filipina barat dan utara ini, menghadapi titik-titik konflik regional Laut Cina Selatan dan Taiwan.

    Diprotes China

    Pemerintah China menyatakan protes dan kemarahan atas latihan gabungan itu. China menganggap latihan tersebut mengacam teritorinya, karena sebelumnya telah menyaksikan permainan perang, yang dilakukan di luar perairan teritorial Filipina namun memasuki zona ekonomi eksklusifnya.

    Mayor Jenderal Francisco Lorenzo, direktur latihan tahun ini untuk Filipina, mencoba mengecilkan persepsi jika ada yang menyebut latihan militer tersebut ditujukan khusus ke China.

    “Balikatan bukan latihan melawan negara mana pun, tetapi latihan gabungan dengan pasukan AS untuk meningkatkan kemampuan kita dalam mengamankan wilayah kita,” katanya.

    Latihan Balikatan mungkin dapat membantu mencegah konflik di Taiwan. Namun, militer Filipina menilai latihan ini hanya untuk mencegah kemungkinan pemaksaan atau invasi ke negara mereka.

    Untuk menguji pertahanan kepulauan tersebut, latihan akan melibatkan jet tempur, kapal perang, dan serangkaian persenjataan, yang dikerahkan untuk mensimulasikan penangkalan serangan pulau.

    AS mengerahkan persenjataan canggih untuk latihan tersebut seperti sistem rudal Typhon, yang mampu meluncurkan Tomahawk yang dapat mencapai China dan Rusia, serta sistem rudal antikapal NMESIS.

    Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan di Manila bulan lalu, Washington akan mengerahkan sistem NMESIS untuk pertama kalinya dalam latihan perang, yang mencakup pertahanan udara dan rudal di Luzon utara dan Kepulauan Batanes. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini