33.4 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

    Armada tank Israel terus tembus Rafah, warga Palestina melarikan diri

    Terkait

    PRIORITAS, 14/6/24 (Yerusalem): Hingga Kamis (13/6/24) kemarin, tank-tank Israel masih terus meluncur ke bagian barat Rafah.

    Dilaporkan, kota itu terus mendapat serangan hebat dari helikopter, drone, dan artileri dalam apa yang digambarkan penduduk sebagai salah satu pengeboman terburuk di wilayah tersebut sejauh ini.

    Disebutkan pula, serangan terhadap Rafah telah mengusir lebih dari satu juta warga Palestina yang selama ini berlindung di sana, memaksa mereka mengungsi ke daerah-daerah yang memiliki sedikit atau tanpa akses terhadap makanan, air, atau tempat berlindung.

    Peringatan PBB dan Biden

    Sebagaimana dilansir dari Guardian, PBB telah memperingatkan lebih dari satu juta orang diperkirakan menghadapi kematian dan kelaparan pada pertengahan Juli.

    Joe Biden telah memperingatkan, dia akan menghentikan pasokan senjata AS jika Israel terus melancarkan serangan terhadap Rafah, sebagian karena kurangnya rencana kemanusiaan yang memadai untuk semua warga sipil yang akan mengungsi.

    Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan kabinet perangnya melancarkan serangan itu lebih dari sebulan yang lalu.

    Pemerintahan Biden belum memperlambat aliran senjata sebagai tanggapannya, dengan alasan, Israel belum melakukan operasi besar.

    Tingkat pertempuran sangat dahsyar

    Tetapi, masyarakat yang tinggal di Rafah menggambarkan tingkat pertempuran yang terjadi sangat dahsyat.

    “Ada tembakan yang sangat hebat dari pesawat tempur, helikopter Apache dan quadcopter, selain artileri dan kapal perang militer Israel, semuanya menyerang wilayah barat Rafah,” kata seorang warga kepada AFP.

    Hamas mengatakan, para pejuangnya sedang melawan pasukan Israel di jalan-jalan kota, yang terletak di perbatasan selatan Gaza dengan Mesir.

    Gedung Putih sekarang fokus pada proposal gencatan senjata sandera yang digariskan oleh Biden pada tanggal 31 Mei dan didukung oleh Dewan Keamanan PBB.

    Para pejabat AS mengatakan, proposal tersebut telah diterima oleh Israel, meskipun Netanyahu berulang kali menyatakan menjauhkan diri dari bagian-bagian penting dari perjanjian tersebut, terutama mekanisme yang membuat gencatan senjata akan menjadi akhir permanen perang.

    Hamas telah menanggapi usulan tersebut dengan usulan amendemen, yang sebagian di antaranya menurut AS dapat dinegosiasikan, dan sebagian lainnya menurut mereka tidak dapat diterima. (P-KPS/jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -

    Terkini