Tonton Youtube BP

Anugerah LSF 2025 masuk tahap-tahap akhir penjurian, saat ini sudah terpilih “10 Besar”

Herling Tumbel
13 Aug 2025 20:27
4 minutes reading

PRIORITAS, 13/8/25 (Jakarta): Anugerah Lembaga Sensor Film 2025 sudah memasuki tahap-tahan akhir penjurian. Dari total 58.415 film dan iklan film yang dinilai, saat ini sudah terseleksi “10 Besar” dari masing-masing kategori. Puncak acaranya akan digelar pada Minggu 7 September 2025, disiarkan langsung oleh Indosiar pukul 19.00 WIB.

Hal itu diungkapkan pengurus Lembaga Sensor Film (LSF) dan panitia Anugerah LSF 2025 dalam konferensi pers di Sutasoma Hotel The Tribrata di kawasan Darmawangsa Jakarta Selatan, Rabu (13/8/25).

Anugerah LSF kelima tahun 2025 ini mengusung tema “Suar Ragam Layar untuk Indonesia”. “Maknanya, dari beragam layar yang ada di Tanah Air, LSF berusaha hadir menjadi suar panduan bagi semua,” kata Ketua LSF, Naswardi. Ikut mendampingi Naswardi, antara lain Wakil Ketua LSF, Noorca M. Massardi, dan pengurus LSF lainnya, panitia pelaksana, dan tim juri.

Lebih lanjut diuraikan, tema tersebut mencerminkan komitmen LSF dalam memandu ekosistem perfilman Indonesia yang beragam agar memiliki arah yang selaras dan ruang yang adil. Selain itu, mendorong klasifikasi usia, edukasi sensor mandiri, dan kesadaran terhadap tontonan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.

Perubahan penamaan kategori

Disebutkan pula, dengan panduan yang baik dan selaras diharapkan akan berkontribusi positif bagi bangsa Indonesia. Untuk itu pun, penamaan dari 18 kategori yang ada di Anugerah LSF 2025 lebih terfokus kepada program prioritas LSF: Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri (GNBSM) yang telah dicanangkan sejak 2021.

Penamaan tersebut mulai dari Film Bioskop Semua Umur, Sensor Mandiri Terbaik hingga Poster Film Sensor Mandiri Terbaik. Selain ada juga empat kategori  untuk televisi, seperti Televisi Sensor Mandiri Terbaik hingga Televisi Peduli Pendidikan. “Karena 90 persen materi yang disensorkan berasal dari lembaga penyiaran,“ jelas Ketua Panitia Anugerah LSF 2025 Gustav Aulia.

Di antara kriteria penilaian yang dilakukan adalah adanya dukungan terhadap proses kerja LSF. Seperti, film tidak melalui proses resensor dan penurunan usia, begitu pula institusi maupun individu yang menginspirasi atau memotivasi masyarakat untuk memilah dan memilih tontonan sesuai penggolongan usia serta menjalankannya secara konsisten.

Ajang ini pun diharapkan menjadi wadah apresiasi bagi insan perfilman dan penyiaran yang telah memberikan kontribusi positif bagi tontonan yang berkualitas, sehat, dan bermartabat.

Suasana Konferensi Pers Anugerah LSF 2025 di Sutasoma Hotel The Tribrata Jakarta, Rabu (13/8/25). (Beritaprioritas/ht)

Diikuti 58.415 peserta

Ketua LSF, Naswardi, menilai, tahun 2024 merupakan tahun terbaik perfilman nasional sepanjang sejarah, karena untuk pertama kalinya jumlah produksi film nasional melebihi film impor. “Sehingga, LSF perlu memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas pencapaian dalam pemajuan perfilman nasional melalui Anugerah LSF 2025,” ungkapnya.

Penjurian terhadap materi yang dinilai dengan total 58.415 film dan iklan film sejak Agustus 2023 hingga Desember 2024, dilakukan oleh 17 orang anggota LSF dan 20 orang tenaga sensor dari beragam latar belakang yang dibagi menjadi enam kelompok.

Terkait hal itu, Ketua Dewan Juri Anugerah LSF 2025, Hadi Artomo, menjelaskan, penjurian meliputi segi kuantitatif dan kualitatif. Di mana selain jumlah, juga kelayakan sebagaimana diamanatkan Permendikbud No 14 Tahun 2009 tentang Pedoman dan Kriteria Penyensoran, Penggolongan Usia penonton, dan Penarikan Film dan Iklan Film dari Peredaran yang mensyaratkan adanya acuan utama dan acuan pendukung dalam film.

Penjurian dilakukan secara independen dengan mempertimbangkan kualitas artistik, nilai edukasi, dan kontribusi terhadap budaya bangsa. “Saat ini sudah ada ‘10 Besar’ nomine yang terpilih (dari masing-masing kategori). Nantinya akan dikerucutkan menjadi tiga besar, hingga kemudian terpilih pemenang dari masing-masing kategori,” papar Hadi.

Selain perubahan kategori, hal yang membuat berbeda dalam penyelenggaraan kali ini adalah rancangan trofi. Pada trofi Anugerah LSF 2025 tidak lagi berbentuk replika gulungan pita seluloid, namun lebih menampilkan nuansa semangat budaya yang sangat kental, dengan menampilkan bentuk api atau suar dihiasi ornamen motif ukiran dan batik Nusantara.

Diterangkan, berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman, LSF  bertanggung jawab kepada Presiden melalui menteri yang membidangi urusan kebudayaan. Dan inilah untuk pertama kalinya Anugerah LSF digelar sejak Kementerian Kebudayaan terpisah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Kategori Penghargaan Anugerah LSF 2025

1. Film Bioskop Semua Umur Sensor Mandiri Terbaik
2. Film Bioskop 13+ Sensor Mandiri Terbaik
3. Film Bioskop 17+ Sensor Mandiri Terbaik
4. Film Bioskop 21+ Sensor Mandiri Terbaik
5. Bioskop Peduli Sensor Terbaik
6. Rumah Produksi Sensor Mandiri Terbaik
7. Jaringan Teknologi Informatika Peduli Sensor Terbaik
8. Trailer Film Sensor Mandiri Terbaik
9. Poster Film Sensor Mandiri Terbaik
10. Televisi Peduli Sensor Terbaik
11. Televisi Sensor Mandiri Terbaik
12. Televisi Peduli Kebudayaan
13. Televisi Peduli Pendidikan
14. Iklan Komersial Sensor Mandiri Terbaik
15. Iklan Layanan Masyarakat Sensor Mandiri Terbaik
16. Kementerian/Lembaga Peduli Sensor Terbaik
17. Lembaga Pendidikan Peduli Sensor Terbaik
18. Lifetime Achievement

Malam Anugerah LSF 2025 sendiri akan digelar pada Minggu, 7 September 2025, pukul 19.00 WIB, dan disiarkan secara langsung oleh Indosiar. Direncanakan akan dihadiri oleh 420 undangan yang berasal dari berbagai kalangan, mulai pelaku seni, pejabat negara, ekosistem perfilman nasional, lembaga penyiaran, dan pihak-pihak terkait lainnya. (P-ht)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x