29 C
Jakarta
Thursday, July 10, 2025

    Anjing selamatkan 67 nyawa sebelum tanah longsor meratakan desa

    Terkait

    PRIORITAS, 10/7/25 (Mandi, India): Seekor anjing lokal berusia lima bulan, menjadi ‘pahlawan’ karena menjadi penyelamat 67 orang warga, sebelum tanah langsor besar meratakan desa penduduk tersebut di India.

    Anjing kecil itu, semula sedang tidur di lantai dua rumah majikannya, ketika ia mulai menggonggong keras dan membangunkan pemiliknya tepat sebelum terjadi tanah longsor menyapu rumah mereka.

    Narendra, penduduk desa Siyathi di distrik Mandi, negara bagian Himachal Pradesh di India utara, mengatakan anjingnya yang berusia 5 bulan mulai menggonggong sekitar pukul 1 dini hari.

    Waktu itu, tepat saat hujan lebat mulai memicu runtuhnya lereng bukit, yang mengancam jiwa para penduduk yang bermukim di bawahnya.

    “Saya terbangun karena gonggongan itu,” ujar Narendra kepada NDTV, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Kamis (10/7/25).

    “Saat saya menghampirinya, saya melihat retakan besar di dinding rumah, dan air mulai masuk. Saya berlari turun bersama anjing itu dan membangunkan semua orang di desa”, paparnya.

    Ia berlari dan mengetuk pintu ke pintu, memberi tahu penduduk desa agar segera lari mengungsi.

    Sebanyak 67 orang yang mendiami 20 rumah berhasil menyelamatkan diri.

    Dalam hitungan menit, rumah-rumah mereka hancur tertimbun bebatuan, tanah dan lumpur.

    Para penduduk gemetar ketakutan karena melihat longsor itu meratakan seluruh desa mereka, hanya menyisakan beberapa rumah yang masih berdiri.

    Berterima kasih

    Para penduduk yang selamat sangat berterima kasih kepada anjing tersebut, yang baru diadopsi beberapa minggu.

    Naluri anjing itu telah memberi tahu majikannya cukup awal,  sehingga mereka dapat lolos dari tragedi itu dengan selamat.

    Ke-67 orang tersebut, yang merupakan bagian dari sekitar 20 keluarga, kini berlindung di kuil Naina Devi, lapor NDTV.

    Pemerintah Himachal Pradesh telah memberikan bantuan langsung sebesar Rs.10.000 per rumah tangga.

    Para penduduk desa Manadi sangat bersyukur masih bisa hidup, karena di desa lain banyak korban meninggal akibat tidak sempat menyelamatkan diri.

    Sejak 20 Juni 2025 lalu, 78 orang telah meninggal dunia di Himachal Pradesh akibat insiden terkait hujan, termasuk hujan deras, banjir bandang dan tanah longsor.

    Menurut badan penanggulangan bencana negara bagian, setidaknya 50 dari kematian tersebut disebabkan langsung peristiwa cuaca.

    10 kali hujan lebat semalam

    Distrik Mandi,  merupakan salahsatu wilayah yang paling parah terdampak, karena terjadi 19 kali hujan lebat dan 16 tanah longsor hanya dalam dua minggu.

    Lebih dari 150 jalan masih terblokir, dan ratusan rumah rusak atau hancur.

    Bencana tanah longsor di wilayah tersebut, merupakan salahsatu dari beberapa bencana yang dipicu hujan monsun yang lebat.

    Kepala Menteri Sukhvinder Singh Sukhu, yang mengunjungi desa tersebut, menggambarkan musim hujan tahun ini sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    “Belum pernah sebelumnya kami menyaksikan 8-10 hujan lebat dalam satu malam,” ujarnya kepada wartawan.

    Negara bagian ini telah mengalami bencana berulang selama musim hujan terakhir.

    Para ahli menyebut peningkatan intensitas curah hujan dan frekuensi kejadian ekstrem, akibat perubahan iklim.

    Udara yang lebih hangat menahan lebih banyak kelembapan, sehingga menyebabkan hujan deras dan peningkatan risiko banjir serta tanah longsor di wilayah perbukitan.

    Hujan deras juga telah menimbulkan malapetaka di negara-negara tetangga, yaitu Nepal, Pakistan dan China, dengan menyebabkan puluhan orang tewas.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini