PRIORITAS, 12/4/25 (Jakarta): Angelica Tengker kembali terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) melalui pemungutan suara alias voting. Ia menjabat untuk periode 2025-2030.
Angelica mengalahkan Irjen Pol Tommy Watuliu dengan perbedaan perolehan suara mencolok, 172 lawan 57, dalam Musyawarah Perwakilan Anggota (MPA) ke-10 di Anjungan Sulawesi Utara, Taman Mini Indonesia Indah, pada Sabtu (12/4/25) malam.
Theo L. Sambuaga selaku Ketua Pimpinan Sidang MPA ke-10 mengungkapkan, dalam sejarah pemilihan Ketua Umum DPP KKK, baru kali ini dilakukan melalui mekanisme voting. “Ini sejarah, Angelica Tengker adalah Ketua Umum KKK pertama yang dipilih secara demokratis melalui voting,” ucapnya setelah membacakan hasil keputusan pimpinan sidang.
Dihimpun dari berbagai sumber, sebelumnya, sejak KKK berdiri tahun 1973, Ketua Umum dipilih secara aklamasi karena calonnya hanya satu. Pernah calon Ketua Umum lebih dari satu, tapi jalan yang dililih bukan voting melainkam musyawarah dengan menjadikan para calon sebagai Pimpinan Presidium di mana semua calon mendapat “jatah” menjadi Ketua Umum selama satu tahun.
Sebelumnya, Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Gideon (YLPG) pemilik Institut Bisnis dan Multimedia (IBM) ASMI Jakarta itu adalah Ketua Umum DPP KKK petahana sejak organisasi sosial budaya para perantau asal Minahasa itu menjadi satu pada 2022.
Dalam periode 10 tahun sebelum menyatu, organisasi KKK terpecah menjadi dua kepengurusan. Pada masa kepengurusan lima tahun terakhir sebelum menyatu (2017-2022), Angelica yang akrab dipanggil Ika menjabat Ketua Umum DPP KKK di satu kubu, sementara kubu lain dipimpin mantan Direktur Jenderal Imigrasi, Irjen Pol (Purn) Ronny F. Sompie.
Saat penyatuan dua kepengrusuan DPP KKK pada 2022, Ika ditunjuk sebagai Ketua Umum, sedangkan Ronny Sompie Ketua Dewan Pembina melalui Musyawarah Budaya Kawanua (MBK). Saat itu disepakati, tugas utama pengurus adalah mempersiapkan Musyawarah Perwakilan Anggota yang merupakan forum tertinggi organisasi, antara lain untuk memilih Ketua Umum.
MPA tersebut akhirnya terealisasi pada 11-12 April 2025. Christian Puah dipercayakan sebagai Ketua Panitia Penyelenggara, Donald Pokatong Ketua Dewan Pengarah. Pada hari pertama, acara diisi antara lain sambutan dan pengarahan Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, dan Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria.
Turut hadir dalam sesi tersebut, sejumlah pejabat dari Sulawesi Utara seperti Walikota Manado Andrei Angow, Bupati Minahasa Utara Joune Ganda, dan Direktur Utama Bank Sulutgo Revino Pepah.

MPA ke-10 KKK 2025 ini terasa lebih berbobot karena pada sesi sebelumnya, digelar Diskusi Nasional menampilkan pengusaha Ricky Sutanto, dan mantan relawan Prabowo Subianto, Silvester Matutina, yang kini menjabat Komisaris perusahaan BUMN bidang pangan, ID Food (PT Rajawali Nusantara Indonesia).
Pemilihan Ketua Umum
Beritaprioritas.com yang hadir dan mengamati jalannya sidang mengetahui bahwa Sidang MPA ke-10 KKK dipimpin Ketua Dewan Penasihat DPP KKK 2022-2025 Theo L. Sambuaga selaku ketua, dan Wakil Ketua Umum DPP KKK Donald Pokatong sebagai sekretaris. Mereka didampingi Ketua Dewan Pembina DPP KKK Ronny F. Sompie, anggota Dewan Penasihat Jan Maringka (mantan Wakil Jaksa Agung), dan perwakilan para pemangku kepentingan KKK yang disebut Ro’ong Taranak Fungsional (Rotasi).
Ro’ong adalah perkumpulan orang Minahasa dari satu atau beberapa kampung yang hidup di rantau, dalam hal ini di Jabodetabek untuk tingkat pusat. Taranak merupakan perkumpilan saudara bersaudara di rantau, sementara fungsional adalah organisasi orang Kawanua di rantau.
Selanjutnya, para pimpinan sidang dari komunitas Rotasi adalah Yerry Tawalujan (Pendeta, politisi), Denny Tumuyu (pengacara), dan Tedy A. Matheos (aktivis organisasi). Sementara Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Gorontalo AKBP Berty Runtukahu duduk sebagai anggota pimpian sidang MPA mewakili pengurus daerah yaitu DPW di tingkat provinsi, dan Dewan Pengurus Daerah (DPD) di kabupaten/kota. Pimpinan Sidang MPA ke-10 KKK dilengkapi seorang sesepuh KKK Max Wilar.

Tugas penting pimpinan sidang adalah menyampaikan agenda sidang serta mekanisme pelaksanaaannya dan mengesahkan setiap keputusan yang disepakati dalam sidang MPA. Salah satu yang paling seru dan ditunggu adalah sesi pemilihan Ketua Umum DPP KKK 2025-2030.
Angelica Tengker terpilih sebagai Ketua Umum melalui beberapa tahapan, mulai dari pendaftaran calon, penjaringan, penetapan, dilanjutkan dengan pemungutan suara, hingga penghitungan suara.
Pada tahan pencalonan calon, empat nama muncul, yaitu petahana Angelica Tengker, Irjen Pol Tommy Watuliu, Jan Maringka, dan Marsda TNI Jorry Koloay. Namun dalam tahap penjaringan, dua calon mengundurkan diri yaitu Jan Maringka dan Jorry Koloay, sehingga tinggal dua calon, Angelica Tengker dan Tommy Watuliu, yang sesuai Tata Tertib MPA harus dipilih secara demokratis, yaitu melalui voting bebas dan rahasia.
Dalam voting, yang digelar Sabtu (12/4/25) sore hingga malam, para peserta MPA dari unsur Rotasi, DPW-DPD, dan perwakilan DPP serta Dewan Pembina, Angelica Tengker memperoleh total 172 suara, Tommy Watuliu 52 suara. Suara-suara tersebut mewakili ribuan warga Minahasa di rantau, baik di Jabodetabek maupun di daerah-daerah yang memiliki DPW dan DPD.
Lebih lanjut, Ketua pimpinan sidang MPA membacakan susunan Tim Formatur yang akan menyusun kelengkapan kepengurusan DPP KKK 2025-2030 dengan komposisi yang dianggap mewakili semua unsur berkompeten di organisasi itu.
Diberi kesempatan memberikan sambutan setelah penetapan Ketua Umum, Tommy Watiliu secara kesatria mengakui kekalahannya dan menyampaikan ucapan selamat bekerja kepada Angelica Tengker. Tommy juga mengajak para simpatisan yang memilihnya untuk mendukung penuh kepemimpinan Angelica Tengker. Tujuannya adalah demi kemajuan KKK.
Senada dengan Tommy, dalam sambutan perdananya sebagai Ketua Umum DPP KKK 2025-2025, Angelica Tengker menyampaikan ucapan terimakasih kepada Tommy dan mengajak semua anggota KKK untuk memajukan KKK secara bersama-sama dalam lima tahun ke depan pada masa kepemimpinannya. “Esa lalan, esa toroan. (Satu jalan, satu tujuan),” pekik Ika. (P-ht)