PRIORITAS, 20/2/25 (Batam): Bank Indonesia memprediksi ekonomi Kepulauan Riau (Kepri) terus tumbuh pada tahun 2025 dengan proyeksi pertumbuhan di kisaran 4,8% – 5,6% dan inflasi terjaga pada level 2,5±1%.
Dalam acara Bincang Bareng Media (BBM) yang digelar di Kantor Perwakilan BI Kepri, Kepala Perwakilan BI Kepri, Rony Widijarto, menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Kepri masih berada dalam tren positif, didorong oleh berbagai sektor utama seperti industri, konstruksi, perdagangan, dan pertambangan.
“Kepri masuk dalam daerah yang bisa tumbuh tinggi karena investasi berjalan dengan baik,” ungkap Rony.
Ia juga menjelaskan bahwa empat sektor utama ini menyumbang sekitar 70% dari total ekonomi Kepri dan mencatatkan pertumbuhan positif pada triwulan IV tahun sebelumnya, yang menjadi indikator kuat keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.
Tren Pemulihan Ekonomi
Kepala Perumusan Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (KEKDA), Sudarta, menambahkan bahwa perekonomian Kepri berada dalam jalur yang tepat. Bahkan, pada tahun 2024, Kepri mencatatkan salah satu pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera, dengan dua tahun berturut-turut tumbuh di atas 5%, menandakan pemulihan ekonomi pasca-pandemi yang semakin kuat.
Dari sisi inflasi, Kepri berhasil menjaga kestabilan harga pangan meskipun pertumbuhan ekonomi meningkat. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian penghargaan tim pengendalian inflasi terbaik dari pemerintah pusat pada tahun 2024.
Peluang dan Tantangan Ekonomi
Sudarta juga menyinggung dampak situasi global dan perang dagang. Menurutnya, konflik ekonomi antarnegara dapat menjadi peluang bagi Kepri, karena memungkinkan adanya relokasi investasi ke wilayah ini. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kesiapan pemerintah dalam membangun infrastruktur, menyiapkan lahan, serta mempermudah perizinan untuk menarik lebih banyak investor.
Dengan optimisme yang tetap dijaga, ekonomi Kepri diharapkan dapat terus berkembang lebih baik di tahun-tahun mendatang. (P-Jeff k)
