PRIORITAS, 15/5/25 (Batam): Pemerintah Kota Batam menegaskan komitmennya untuk mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Industri Kecil Menengah (IKM) naik kelas melalui program yang konkret dan berkelanjutan.
Hal ini disampaikan Wali Kota Batam Amsakar Achmad saat pelantikan pengurus baru Dekranasda Kota Batam periode 2025–2030, Rabu (14/5/2025).
Amsakar menegaskan bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi lokal, bukan sekadar pelengkap. Oleh karena itu, Pemko Batam menyiapkan sejumlah program prioritas, termasuk pinjaman tanpa bunga dan agunan hingga Rp20 juta untuk pelaku usaha mikro.
Program prioritas lainnya, wajib tampilnya produk lokal (batik, kuliner, kerajinan) di hotel, restoran, pelabuhan, juga di Bandara Internasional Hang Nadim, dan regulasi baru untuk mewajibkan sektor pariwisata menyediakan ruang promosi produk UMKM lokal.
Strategi penguatan ekonomi kreatif lokal lewat program seragam sekolah gratis berbahan batik Melayu produksi IKM Batam. “Kalau kita bangga dengan Batam, maka produk lokal Batam harus tampil di wajah terdepan kota ini,” tegas Amsakar.
Menurutnya, pelaku UMKM menghadapi lima tantangan utama: akses modal, manajemen usaha, kemasan, pemasaran, dan kesinambungan. Ia menekankan, Dekranasda harus menjadi motor penggerak ekonomi rakyat, bukan sekadar lembaga simbolik.
Wakil Wali Kota Batam sekaligus Penasihat I Dekranasda, Li Claudia Chandra, menambahkan pentingnya kebijakan fiskal yang berpihak kepada UMKM. Ia menyoroti tingginya biaya kirim produk ke luar daerah akibat beban pajak.
“Produk sudah bagus, pasar ada, tapi biaya kirim terlalu tinggi. Kami akan bentuk tim kecil dan perjuangkan ini ke pusat,” ungkap Li Claudia.
Pemko Batam berharap sinergi antara pemerintah, Dekranasda, dan sektor swasta dapat mempercepat akselerasi pertumbuhan UMKM menuju pasar global. (P-Jeff K)
No Comments