PRIORITAS, 6/6/25 (Johannesburg): Pemerintah Afrika Selatan menyiapkan hampir sejuta dosis vaksin untuk meredam wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) yang makin menyebar di lima provinsi. Krisis ini mengancam pasokan daging sapi nasional.
Wabah PMK kini terdeteksi di lebih dari separuh wilayah negara, dengan KwaZulu-Natal sebagai pusat penyebaran tertinggi. Otoritas menetapkan karantina ketat terhadap titik-titik penyebaran.
“Langkah ini tidak hanya untuk menangani wabah, tapi juga membangun infrastruktur pengendalian jangka panjang,” ujar Kementerian Pertanian Afrika Selatan dalam pernyataan resminya, seperti dikutip The Straits Times dari Reuters, Jumat (6/6/25).
Pemerintah memesan 900 ribu dosis vaksin PMK untuk mempercepat pengendalian penyebaran. Batch pertama vaksin dijadwalkan tiba pekan depan dan akan langsung digunakan di wilayah terdampak.
Perusahaan penggemukan sapi terbesar di Afrika Selatan, Karan Beef, mengonfirmasi wabah PMK di fasilitasnya di Heidelberg, 50 km dari Johannesburg. Lokasi ini menyembelih 2.000 ekor sapi per hari.
Pemerintah langsung mengkarantina fasilitas tersebut untuk mencegah penularan lebih luas. Langkah ini menimbulkan potensi gangguan terhadap pasokan daging sapi di dalam negeri.
Sejumlah produsen ternak mendesak pemerintah agar menetapkan status darurat nasional. Penetapan itu memungkinkan negara memberikan bantuan hukum dan fiskal secara cepat kepada pelaku industri.
Larangan impor produk daging Afrika Selatan mulai diberlakukan di beberapa negara. China, Namibia, dan Zimbabwe termasuk yang membatasi pasokan daging dari wilayah terdampak PMK.
Afrika Selatan sebelumnya juga mengalami kerugian besar akibat wabah flu burung pada 2023. Sektor unggas kehilangan sepertiga populasi ayam akibat virus HPAI yang menyebar cepat.
Pemerintah mengumumkan vaksinasi massal unggas nasional untuk pertama kalinya. Kebijakan ini ditujukan mencegah wabah HPAI terulang dan melindungi rantai pasok protein hewani. (P-Khalied Malvino)
