PRIORUTAS, 7/10/25 (Jakarta): Cadangan devisa Indonesia berkurang menjadi US$148,7 miliar pada September 2025 setelah pembayaran utang luar negeri (ULN).
Sesuai laporan Bank Indonesia (BI) pada bulan lalu, cadangan devisa Indonesia US$150,7 miliar. Dengan demikian, cadangan devisa Indonesia berkurang US$2 miliar dalam sebulan.
“Perkembangan tersebut dipengaruhi antara lain oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi,” ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso melalui keterangan tertulis, Selasa (7/10/25) sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia.
Untuk cadangan devisa Indonesia saat ini setara pembiayaan 6,2 bulan impor atau enam bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Untuk jumlah tersebut berada di atas standar kecukupan internasional, yaitu tiga bulan impor.
Pihak BI menilai cadangan devisa ini tetap kuat mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Bahkan BI yakin ketahanan sektor eksternal tetap kuat sejalan dengan prospek ekspor yang tetap terjaga. Hal itu juga didorong neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus.
“Bank Indonesia terus meningkatkan sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” katanya. (P-*r/am)
No Comments