PRIORITAS, 5/9/25 (Kolombo): Sebanyak 15 orang dinyatakan tewas setelah sebuah bus sarat penumpang terjun ke jurang sedalam sekitar 1000 kaki (300 meter) di Wellawaya, Sri Lanka timur.
Polisi setempat mengatakan bus itu melaju dengan kecepatan tinggi, sebelum kehilangan kendali dan jatuh ke jurang yang sangat dalam.
“Sebanyak 15 orang tewas dan 16 orang lainnya termasuk lima anak-anak mengalami luka serius, dalam kecelakaan bus penumpang jatuh ke jurang sedalam sekitar 1000 kaki di dekat kota Wellawaya”, kata Juru bicara polisi, Fredrick Wootler, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Daily Mirror Srilanka, hari Jumat (5/9/25).
Lokasi kecelakaan dekat Hotel Mount 07 di jalan Ella–Wellawaya di wilayah pegunungan terletak sekitar 280 km (174 mil) di sebelah timur ibu kota Sri Lanka, Kolombo.
Tikungan jalan pegunungan, tempat bus terjun ke dalam jurang sedalam sekitar 300 meter. 15 orang tewas dalam kecelakaan bus di Sri Lanka ini. (dailymirror)
Penyelidikan awal menunjukkan sopir bus mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi sehingga kehilangan kendali.
Akibatnya, bus menabrak sebuah mobil SUV dan menabrak pagar pembatas jalan, sebelum jatuh dari tebing di jalan utama Ella–Wellawaya.
Warga setempat yang mengetahui adanya kecelakaan itu, dengan susah payah coba turun ke dalam jurang untuk menolong para korban.
Mereka segera membawa korban luka ke Rumah Sakit Pendidikan Badulla di Sri Lanka timur. Sekitar 15 pasien dirawat pada hari Jumat, dengan beberapa dilaporkan dalam kondisi kritis.
Hancur berantakan
Stasiun TV lokal menayangkan rekaman dari lokasi kejadian yang menunjukkan puing-puing bus penumpang yang hancur berantakan di dasar tebing.
As besi dan roda bus copot dan tersangkut di bebatuan tebing, dengan beberapa kursi terlepas dari kendaraan tergeletak di tanah. Atap bus tampak mengalami kerusakan yang sangat parah.
Relawan melihat ke dalam badan bus yang hancur berantakan. 15 Orang tewas dalam kecelakaan bus masuk jurang di Sri Lanka ini.(dailymirror)
Tim penyelamat, tentara, dan polisi beserta para relawan datang ke lokasi kecelakaan untuk membantu mengevakuasi korban luka sepanjang malam dalam kondisi sulit.
Personel Angkatan Darat Sri Lanka, termasuk anggota Resimen Komando dan Resimen Infantri Vijayabahu, terlihat melakukan operasi penyelamatan berisiko tinggi larut malam, untuk mengevakuasi penumpang.
Atas arahan Komandan Angkatan Darat Lasantha Rodrigo, lebih dari 200 tentara dikerahkan untuk menyelamatkan para korban.
Para pejabat mengatakan dua orang tentara yang bergegas membantu operasi penyelamatan sempat terpeleset di tebing jurang, sehingga mengalami cedera dan dirawat di rumah sakit.
Tentara dibantu warga mengatur tali untuk turun ke dalam jurang sedalam 300 meter tempat bus penumpang terjun.(dailymirror)
Kondektur sempat teriak
Wakil Menteri Pemerintah Daerah, Ruwan Senarath menyebutkan, 15 belas orang, termasuk Sekretaris Dewan Kota Tangalle, 12 pegawai dewan, dua anak, dan sopir bus, tewas dalam kecelakaan bus itu. Seorang penumpang perempuan masih hilang.
Rumah Sakit Pendidikan Badulla mengonfirmasi sopir bus dan dua anak termasuk di antara yang meninggal.
Polisi mengatakan bus yang membawa pegawai Dewan Kota Tangalle dan keluarga mereka dalam perjalanan pulang dari daerah Ella. Sebanyak 30 penumpang, termasuk pengemudi, berada di dalam bus saat kecelakaan terjadi.
Korban selamat mengungkapkan pengemudi bus sempat mengeluhkan adanya kerusakan rem sesaat sebelum kecelakaan. Tetapi sopir itu tidak berusaha menepikan kendaraan dan tetap terus melaju.
“Di tikungan dekat air terjun, dia bilang remnya blong. Saya sedang duduk di atas kap (penutup) mesin mobil dan mengobrol. Ketika sopir mengatakan itu, kondektur tertawa. Seseorang yang duduk di sebelahnya berkata “jangan bohong”. Di tikungan berikutnya, sopir mengulangi remnya blong. Lalu kami menyadari remnya benar-benar blong”, tuturnya.
Seorang korban selamat dari kecelakaan itu mengatakan kondektur bus sempat berteriak dan mengatakan kepada semua orang untuk berpegangan erat, karena sistem rem bus gagal berfungsi.
Ruas jalan pengunungan di Sri Lanka dengan jurang dalam di satu sisi, tempat sebuah bus sarat penumpang terjun dan menewaskan 15 orang.(dailymirror)
Seorang pegawai Kota Tangalle yang selamat dari kecelakaan itu, mengatakan beberapa saat setelah pesan kondektur tersebut, bus langsung menabrak pagar pengaman dua kali dengan suara keras dan jatuh ke jurang. “Saya terlempar keluar dari bus melalui jendela yang pecah,” katanya.
Sebuah kendaraan lain datang dari arah berlawan dan busnya menabraknya. “Saat itu, saya pikir semuanya sudah berakhir,” kenang korban yang selamat itu.
“Saya terbangun karena suara tangisan anak kecil setelah bus terjun. Saya mencoba bangun bersama anak itu dan memanjat keluar. Lalu saya berteriak, dan orang-orang berdatangan,” tambahnya.
Penyelidikan khusus
Departemen Lalu Lintas Motor (DMT) Sri Lanka, telah meluncurkan penyelidikan khusus atas insiden tersebut.
Komisaris Jenderal Lalu Lintas Kendaraan Bermotor, Kamal Amarasinghe, mengonfirmasi dua pejabat, termasuk Kepala Inspektur Kendaraan Bermotor Distrik Badulla, telah dikerahkan ke lokasi kecelakaan.
Mantan Presiden Sri Lanka, Mahinda ,Rajapaksa mengatakan sangat berduka atas kecelakaan bus tragis di rute Ella–Wellawaya itu.
“Belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan orang-orang terkasih yang berduka, dan saya mendoakan kesembuhan yang cepat bagi semua yang terluka. Doa dan pikiran bangsa menyertai Anda di masa sulit ini,” ujarnya dalam sebuah unggahan di X.”
Kecelakaan bus yang mematikan sering terjadi di Sri Lanka, terutama di wilayah pegunungannya, sering kali disebabkan oleh pengemudian yang ugal-ugalan dan jalan yang sempit serta tidak terawat.
Pada bulan Mei tahun ini, kecelakaan serupa terjadi di mana sebuah bus penumpang tergelincir dari tebing di daerah perbukitan penghasil teh di Sri Lanka yang menewaskan 21 orang dan melukai sedikitnya 14 orang.(P-Jeffry W)
No Comments