PRIORITAS, 4/9/2025 (Jakarta): Forum Silaturrahim Boemipoetra Nusantara (FSBN) menyampaikan himbauan terbuka terkait dinamika politik dan sosial yang belakangan memicu demonstrasi besar di berbagai daerah.
Dua peristiwa yang menjadi sorotan, yakni silang ucapan sejumlah anggota DPR RI dengan publik serta kasus meninggalnya pengemudi ojek online Affan Kurniawan akibat tertabrak kendaraan taktis Brimob saat pengamanan aksi, disebut FSBN sebagai indikator bahwa praktik demokrasi di Indonesia masih belum dijalankan secara matang.
Sekretaris Jenderal DPP FSBN, M.D. La Ode, dalam keterangan resminya diterima Beritaprioritas.com Kamis (4/9/25) menegaskan, kedua kasus tersebut telah menimbulkan keprihatinan mendalam. “Kami turut berduka cita atas wafatnya saudara Affan Kurniawan dan korban lainnya. Polri dalam menjalankan tugas pengamanan seharusnya menekan emosional dan selalu memasukkan variabel demokrasi serta HAM, karena demonstran bukan musuh negara, melainkan indikator demokrasi,” ujar La Ode.
FSBN juga menyoroti pernyataan sejumlah anggota DPR RI yang dinilai menistakan rakyat dengan ucapan seperti “Rakyat Tolol” dan tindakan yang tidak pantas di ruang publik. Menurut FSBN, DPR RI sejatinya hadir dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Karena itu, ujar Laode, para wakil rakyat dihimbau agar tampil dengan sikap Pancasilais, mengedepankan welas asih, saling asah, asih, dan asuh.
Selain itu, FSBN menegaskan agar TNI, Polri, dan aparat intelijen menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara profesional. “
Jika ditemukan pihak yang menyalahgunakan demonstrasi untuk tujuan melumpuhkan birokrasi atau menggagalkan program pemerintahan, kami mendukung langkah tegas TNI-Polri,” tegasnya.
FSBN juga menyampaikan dukungan terhadap komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam membangun kesejahteraan rakyat sesuai amanat UUD 1945 Pasal 33 ayat (3). Bahkan, FSBN mendesak agar DPR RI bersama pemerintah segera menerbitkan Undang-Undang hukuman mati bagi koruptor serta aturan perampasan aset hasil korupsi.
“Kita sebagai warga negara Pancasilais mari bersama-sama membela negara ini dari segala bentuk kekerasan, baik oleh individu, kelompok, maupun aparat. Semua demi stabilitas politik, pertahanan, dan keamanan,” tutup La Ode. (P-bwl)