27 C
Jakarta
Thursday, August 14, 2025

    Mesir kontrak beli gas terbesar senilai 570 triliun dari Israel

    Terkait

    PRIORITAS, 11/8/25 (Kairo): Mesir melakukan kontrak pembelian gas terbesar dengan Israel senilai USD35 miliar (sekitar Rp.570 triliun).

    “Mesir telah menandatangani kesepakatan gas senilai $35 miliar dengan Israel , hampir melipatgandakan impor gasnya dari ladang gas Israel dan menandai kesepakatan ekspor terbesar dalam sejarah Israel”, tulis media Midle East Eye, seperti dikutip Beritaprioritas.com hari Senin (11/8/25).

    Kesepakatan Mesir dan Israel, di tengah meningkatnya kemarahan publik atas dugaan keterlibatannya dalam pengepungan di Jalur Gaza.

    Kesepakatan tersebut, diumumkan perusahaan energi Israel NewMed, yang akan menyalurkan gas senilai 130 miliar meter kubik (bcm) dari ladang lepas pantai Leviathan ke Mesir hingga tahun 2040.

    NewMed adalah salah satu dari tiga pemilik bersama ladang tersebut, bersama perusahaan Israel Ratio dan Chevron. NewMed memegang 45,34 persen cadangan gas.

    Israel juga mempunyai sejumlah ladang gas di laut Mediterania, seperti Tamar Field, yang mampu menyalurkan miliaran meter kubik gas ke sejumlah negara tetangga Isral seperti, Yordania, dan Yunani.

    Ini merupakan perluasan signifikan dari kesepakatan yang telah dicapai antara Mesir dan Israel pada tahun 2018, yang telah mengirimkan gas senilai 4,5 miliar meter kubik (bcm) ke Mesir setiap tahunnya.

    Meskipun Israel berulang kali menghentikan pasokannya sejak serangannya ke Jalur Gaza dimulai pada Oktober 2023. Perjanjian saat ini akan berakhir pada akhir dekade ini.

    Lebih murah

    Kesepakatan baru itu akan memperdalam ketergantungan energi Mesir pada Israel, karena Kairo meningkatkan impor untuk memenuhi permintaan domestik yang terus meningkat di tengah penurunan produksi gasnya sendiri selama tiga tahun terakhir.

    Kesenjangan energi yang menganga di Mesir selama dua musim panas sebelumnya telah mengakibatkan pemadaman listrik bergilir di tengah melonjaknya suhu, yang memicu kemarahan publik.

    Pemerintah telah mencoba untuk menutup kesenjangan tersebut dengan meningkatkan impor gas alam cair (LNG), yang diproyeksikan melonjak menjadi $19 miliar tahun ini, naik dari $12 miliar pada tahun 2024.

    Israel saat ini memasok 15-20 persen konsumsi gas Mesir, menurut Inisiatif Data Organisasi Gabungan.

    Anjungan gas alam Leviathan di lepas pantai Israel (Albatross)

    CEO NewMed, Yossi Abu, memuji perjanjian tersebut sebagai kesepakatan yang saling menguntungkan yang akan menghemat jumlah uang yang sangat besar bagi Mesir dibandingkan dengan mengimpor LNG.

    Gas tersebut dipasok melalui pipa, sehingga lebih murah dibandingkan impor LNG, yang perlu didinginkan secara berlebihan agar dapat dicairkan untuk transportasi.

    Namun menurut Mada Masr, berdasarkan kesepakatan baru, Mesir akan membayar sekitar $35 juta lebih per bcm, yang merupakan peningkatan 14,8 persen dari kesepakatan sebelumnya.

    Seorang mantan pejabat Kementerian Perminyakan Mesir dan sumber pemerintah mengatakan kepada Mada Masr tahun lalu,  kedua negara telah terkunci dalam negosiasi selama berbulan-bulan untuk meningkatkan aliran gas Israel ke Mesir.

    Mereka mengatakan bahwa Mesir kemungkinan besar akan setuju membayar harga impor yang lebih tinggi karena gas Israel merupakan alternatif termurah untuk mengatasi kekurangan pasokan.

    Perjanjian damai

    Mesir menjadi negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada tahun 1979, setelah tiga dekade konflik termasuk tiga kali perang, yang berkesinambungan sejak pembentukan Israel pada tahun 1948.

    Meskipun banyak warga Mesir masih memandang Israel dengan curiga, hubungan telah membaik sejak tentara menggulingkan Presiden Mohamed Morsi, seorang Islamis, pada tahun 2013 setelah protes massal terhadap pemerintahannya.

    Kedua negara juga memiliki kepentingan bersama dalam membendung kelompok teror Palestina militan Hamas, yang mengendalikan Jalur Gaza, dan menjaga stabilitas di Semenanjung Sinai.

    Mesir, yang dulunya mengekspor gas ke Israel dan negara-negara lain, telah menjadi negara pengimpor energi bersih selama beberapa tahun terakhir.

    Operator ladang gas lepas pantai Tamar milik Israel mengatakan telah membangun jaringan pipa ke pabrik gas alam cair (LNG) Mesir di pelabuhan timur laut Damietta, yang dijalankan perusahaan patungan Gas Natural dari Spanyol dan Eni dari Italia.

    Delek Drilling Israel, salah satu mitra operasi, mengatakan pasokan gas ke Mesir sudah mengalir sejak tahun 2017.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini