PRIORITAS, 4/7/25 (Jakarta): Perusahaan anak konglomerat asal Kalimantan resmi masuk ke bisnis makanan cepat saji. Liana Saputri, putri sulung Haji Isam, mengakuisisi sebagian saham PT Jagonya Ayam Indonesia dari pemegang waralaba KFC di Indonesia.
Transaksi ini dilakukan lewat PT Shankara Fortuna Nusantara (SFN), entitas yang baru berdiri akhir 2024. SFN membeli 41.877 lembar saham atau 15 persen kepemilikan Jagonya Ayam dengan nilai mencapai Rp 54,44 miliar.
Langkah ini memperlihatkan strategi diversifikasi keluarga pengusaha sawit tersebut di tengah kondisi pasar yang bergejolak. FAST, induk usaha waralaba KFC, resmi mencatatkan pelepasan saham tersebut dalam keterbukaan informasi pada 3 Juli 2025.
Data Kemenkumham mencatat SFN berdiri pada 13 Desember 2024 dan mendapatkan legalitas resmi tiga hari kemudian. Fokus usahanya tercatat dalam klasifikasi KBLI 46322, yaitu perdagangan besar daging ayam dan produk olahan.
Pemetaan struktur kepemilikan menunjukkan tiga nama berada di balik SFN. Liana Saputri dan Putra Rizky Bustaman masing-masing menggenggam 45 persen saham, sedangkan Bani Adityasuny Ismiarso memegang 10 persen sisanya.
Mengutip CNBCIndonesia.com, masuknya Liana ke bisnis ayam olahan ini kian memperkuat dominasi jaringan usaha keluarga Haji Isam yang sebelumnya sudah merambah pertambangan batu bara, pelayaran, hingga industri kelapa sawit.
Sementara ekspansi terus berjalan, nilai aset keluarga justru mengalami tekanan tajam. Laporan pasar menunjukkan total kekayaan Liana dan adiknya, Jhony Saputra, dari kepemilikan tidak langsung di PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) menurun drastis dalam tiga tahun terakhir.
Valuasi gabungan aset mereka di PGUN sempat menyentuh Rp 6,53 triliun pada awal 2023. Namun pada pertengahan 2025, angka itu menyusut menjadi Rp 2,24 triliun. Penurunan mencapai Rp 4,29 triliun terjadi seiring melemahnya kinerja emiten dan aksi divestasi internal.
Harga saham PGUN merosot dari Rp 1.350 menjadi Rp 550 per lembar. Penurunan tajam ini membuat kapitalisasi pasar PGUN turun dari Rp 7,74 triliun menjadi Rp 3,16 triliun.
Data BEI menunjukkan dua perusahaan pengendali PGUN, yaitu PT Citra Agro Raya (CAR) dan PT Araya Agro Lestari (AAL), menjual 4,4 miliar saham kepada PT Baramega Citra Mulia Persada pada 20 Maret 2023. Nilai transaksi mencapai Rp 352 miliar.
Meskipun begitu, harga saham PGUN masih berada 293 persen di atas harga IPO lima tahun lalu. Kendati terlihat menguntungkan dalam jangka panjang, tekanan pasar tetap memengaruhi kekayaan langsung Liana dan Jhony secara signifikan.
Jejak Liana sebagai komisaris utama PGUN dimulai sejak perusahaan itu IPO pada 2020. Saat itu, usianya masih 22 tahun dan baru menyelesaikan pendidikan Business Management di Santa Monica College, Los Angeles.
Adiknya, Jhony Saputra, juga memegang peran penting dalam jaringan perusahaan keluarga. Ia diketahui menjadi pemegang saham langsung saat IPO PT Jhonlin Agro Raya tahun lalu dan menduduki posisi strategis di berbagai anak usaha grup. (P-Khalied Malvino)
No Comments