33.1 C
Jakarta
Wednesday, July 9, 2025

    Politikus Muslim Zohran Mamdani menang besar di New York, pemilih muda ubah peta politik

    Terkait

    PRIORITAS, 1/7/25 (New York): Perolehan suara Zohran Mamdani dalam pemilihan pendahuluan Wali Kota New York mengejutkan banyak pihak. Politikus muda itu unggul 54,3 persen dan mengalahkan eks Gubernur Andrew Cuomo yang hanya meraih 36,4 persen.

    Komisi Pemilu New York mengumumkan hasil resmi pada akhir Juni. Mamdani memastikan tiket calon dari Partai Demokrat untuk Pilkada November 2025.

    Kemenangan ini menandai momen penting bagi pemilih Muslim, komunitas pro-Palestina, dan kelompok progresif di AS. Mereka berhasil mengangkat kandidat yang kerap dianggap pinggiran ke jantung panggung politik kota.

    “Jika Perdana Menteri Israel datang ke New York, saya akan menangkapnya,” ucap Mamdani dalam debat terbuka di Brooklyn, awal Juni lalu.

    Tuai kontroversi

    Melansir Metrotvnews, Selasa (1/7/25), pernyataan itu menuai kontroversi. Namun, justru jadi simbol sikap tegas Mamdani atas isu global yang lama diabaikan elite politik lokal.

    Mamdani bukan nama baru di dunia politik. Ia menjabat sebagai anggota DPRD Negara Bagian New York sejak 2021. Ia dikenal vokal dalam isu perumahan, subsidi pangan, dan Palestina.

    Latar belakangnya turut menarik perhatian. Ia lahir di Uganda, anak pasangan India diaspora, lalu dibesarkan di AS. Ayahnya ialah sutradara dokumenter, ibunya penyair.

    Gaya kampanyenya berbeda dari kandidat konvensional. Ia menolak dukungan dari korporasi besar dan lebih mengandalkan relawan serta donasi publik.

    Ia juga membawa program radikal ke dalam debat. Mamdani menjanjikan pembangunan 200 ribu rumah terjangkau, transportasi gratis, dan supermarket milik pemerintah.

    Banyak pemilih muda dan komunitas imigran menganggap program itu sebagai solusi nyata. Mereka merasa jenuh dengan kepemimpinan yang dianggap hanya melayani kepentingan elit.

    “Kami butuh wali kota yang paham harga sewa dan ongkos metro,” kata Linh Tran, relawan Mamdani asal Queens, kepada New York Times.

    Tidak realistis

    Namun, sektor bisnis menunjukkan reaksi sebaliknya. Mereka menyebut kebijakan Mamdani terlalu berisiko dan tidak realistis secara fiskal.

    Koalisi pengusaha lokal bahkan mengirim surat terbuka ke Komite Demokrat New York. Mereka meminta partai meninjau ulang dukungan terhadap Mamdani.

    Di sisi lain, Mamdani bersiap menghadapi petahana Eric Adams yang mundur dari Partai Demokrat dan maju melalui jalur independen. Persaingan keduanya diprediksi akan berlangsung ketat.

    Isu Palestina, keadilan sosial, dan biaya hidup akan menjadi topik utama debat ke depan. Mamdani diperkirakan akan terus mendorong narasi soal pemotongan anggaran polisi dan pengalihan dana ke layanan publik.

    “Kemenangan Mamdani menunjukkan arah baru politik kota ini,” ungkap Prof. Julian Moreno, pengamat politik Universitas Columbia, kepada Politico.

    Moreno menyebut, hasil ini bisa memicu gelombang kandidat progresif lainnya di kota-kota besar AS. Terutama dari kalangan imigran dan komunitas minoritas. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini