PRIORITAS, 5/5/25 (Washington): Dokter mengeluarkan peringatan kepada pemilik hewan peliharaan terutama anjing, karena bisa menularkan parasit berbahaya.
Seorang wanita hamil berusia 26 tahun menderita kista parasit besar di perutnya, kemungkinan besar ditularkan dari seekor anjing.
Wanita itu, yang sedang hamil 20 minggu, telah menderita sakit perut selama berbulan-bulan, sebelum dokter menemukan kista berukuran dua kali bola tenis yang bersarang di panggulnya.
Operasi darurat menyelamatkan dia dan bayinya sebelum pecah dan melepaskan kandungan beracunnya.
“Pengujian mengungkapkan bahwa itu adalah kista hidatid — pertumbuhan langka dan berpotensi mematikan yang disebabkan oleh cacing pita yang ditemukan dalam kotoran atau air liur anjing yang terinfeksi”, kata dokter Dr. Aimee Warner, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Daily Mail, hari Senin (5/5/25).
Meskipun jarang terjadi di Amerika Serikat, parasit ini dapat menular ketika orang menelan telur dari kotoran yang terkontaminasi atau terkena jilatan anjing.
Dr. Warner, dokter hewan di perusahaan asuransi hewan peliharaan Waggel, telah mengeluarkan peringatan kepada pemilik hewan peliharaan terkait kasus tersebut.
Jangan dijilati anjing
Dokter menyarankan agar tidak membiarkan anjing menjilati wajah anda, terutama mulut, karena mereka dapat menularkan penyakit berbahaya
“Idealnya, anjing tidak boleh menjilati wajah, terutama di sekitar mulut atau mata, demi kesehatan”, katanya.
Kasus pasien anonim tersebut dirinci dalam Jurnal Terbuka Laporan Kasus Klinis & Medis.
Wanita itu berasal dari daerah pedesaan di Tunisia, yang hingga kini masih menjadi salah satu negara paling banyak terjangkit cacing pita, Echinococcus granulosus.
Meskipun parasit tersebut biasanya ditemukan dalam kotoran anjing, para dokter tidak menjelaskan secara rinci bagaimana wanita itu bisa terinfeksi.
Meski parasit tersebut tidak umum terjadi pada anjing peliharaan di sebagian besar lingkungan perkotaan, tetapi di tempat ternak dipelihara, anjing dapat memakan organ hewan yang dipenuhi larva Echinococcus granulosus.
Setelah tertelan, parasit tersebut tumbuh menjadi cacing pita dewasa di dalam usus anjing dan telurnya dikeluarkan melalui tinja hewan – tempat manusia dapat terpapar.
Larva cacing pita
Manusia tidak terinfeksi cacing pita dewasa, tetapi mengalami kondisi tersebut setelah menelan telurnya.
‘Jika seekor anjing memiliki kotoran di mulut atau bulunya dan kemudian menjilati seseorang, ada potensi — meskipun jarang — untuk penularan”, jelasnya.
Perawatan pada anjing terdiri dari pemberian obat cacing, sejenis obat yang diformulasikan untuk membunuh cacing dan membersihkan hewan yang terinfeksi dari parasit.
Hasil scanning MRI menunjukkan kista di daerah panggul wanita tersebut, yang terbentuk dari hidatidosis, infeksi parasit yang disebabkan larva cacing pita Echinococcus granulosus.
Pada manusia, hidatidosis jauh lebih sulit diobati, kata Dr Warner kepada situs web ini. Biasanya diperlukan pembedahan untuk mengangkat kista dan pemberian obat antiparasit.
Untuk menghindari penularan parasit, Dr Warner mengatakan agar menjaga kebersihan pribadi dengan baik, jauhkan anjing jangan terbiasa menjilat ke tubuh orang apalagi ke mata, hidung atau mulut.
Selain itu, jauhkan anjing dengan daging mentah atau ternak, serta hindari kontak dengan anjing yang berisiko tinggi terpapar Echinococcus granulosus dan pastikan anjing Anda secara teratur mendapatkan obat cacing.(P-Jeffry W)