27.3 C
Jakarta
Thursday, April 24, 2025
spot_img

    Serangan Israel tewaskan 14 orang dan hancurkan alat berat Gaza

    Terkait

    PRIORITAS, 23/4/25 (Jalur Gaza): Serangan terbaru militer Israel di Jalur Gaza, hari Selasa,  menewaskan sedikitnya 14 warga Palestina dan menghancurkan buldoser dan peralatan berat lainnya, yang disediakan mediator untuk membersihkan puing-puing.

    Serangan Israel selama 18 bulan terhadap militan Hamas telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, sehingga menimbulkan kekhawatiran sebagian besar wilayah tersebut, tidak akan pernah dibangun kembali.

    Wilayah Gaza sangat kekurangan peralatan berat, padahal diperlukan untuk menyelamatkan orang-orang dari reruntuhan, setelah serangan Israel, termasuk untuk membersihkan jalan-jalan penting.

    “Serangan terhadap garasi parkir menghancurkan sembilan buldoser, yang disediakan oleh Mesir dan Qatar”. Kata pejabat kotamadya di wilayah Jabaliya di Jalur Gaza utara, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Asharq al-Awsat, hari Rabu (23/4/25).

    Menurut munisipalitas Jabaliya al-Nazla,  serangan itu juga menghancurkan sebuah truk tangki air dan sebuah generator bergerak, yang disediakan kelompok-kelompok bantuan. Sebuah truk yang digunakan untuk memompa limbah, juga ikut hancur.

    Israel juga menutup pintu pasokan bahan makanan, bahan bakar serta obat-obatan dan alat medis agar tidak masuk ke wilayah yang dihuni lebih 2 juta warga Palestina.

    Salahkan militan Hamas

    Belum ada komentar langsung dari militer Israel mengenai serangan tersebut. Militer mengatakan serangan itu hanya menargetkan para militan Hamas dan pendukungnya.

    Israel menyalahkan militan Hamas atas kematian warga sipil, karena kelompok itu sengaja memanfaatkan  penduduk sebagai tameng.

    Pihak petugas Rumah Sakit Nasser menyebut serangan udara Israel pada Selasa dini hari,  menghancurkan sebuah rumah bertingkat di kota selatan Khan Younis.

    Sembilan orang tewas, termasuk empat wanita dan empat anak-anak. Korban tewas termasuk seorang gadis berusia 2 tahun dan kedua orang tuanya.

    “Mereka tertidur, tidur dalam damai Tuhan. Mereka tidak melakukan apa pun,” kata Awad Dahliz, kakek gadis yang terbunuh itu. “Apa salah anak yang tidak bersalah ini?”, tanyanya.

    Layanan darurat Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan, serangan terpisah di kamp pengungsi Jabaliya,  juga menewaskan tiga anak dan orang tua mereka.

    Sisa sandera

    Militer Israel kembali mengobarkan perang di Jalur Gaza, karena militan Hamas enggan membebaskan sisa sandera.

    Militan Hamas mengatakan hanya akan membebaskan sandera yang tersisa, dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina, penarikan seluruh pasukan Israel dan gencatan senjata penuh.

    Kementerian kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengatakan serangan udara dan darat Israel telah menewaskan lebih dari 51.000 warga Palestina.

    Namun tidak menyebutkan berapa banyak korban tewas yang merupakan warga sipil atau kombatan. Israel mengatakan telah menewaskan sekitar 20.000 pejuang, tanpa memberikan bukti.

    Perang itu dimulai ketika orang-orang bersenjata yang dipimpin militan Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil dan menyandera 251 orang.

    Saat gencatan senjata pertama bulan Februari lalu, miitan Hamas sudah membebaskan 192 sandera. Sementara Israel telah membebaskan hampir 2.000 tahanan Palestina.

    Hingga saat ini militan Hamas masih menyandera 59 orang Israel, 24 di antaranya diyakini masih hidup. Sedangkan Israel masih menahan sekitar 8.000 warga Palestina, setelah sebagian besar sisanya dibebaskan melalui perjanjian gencatan senjata atau kesepakatan lainnya.(P-Jeffry W)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini