Tonton Youtube BP

Tanggal 22 April Hari Bumi Sedunia, simak jejak sejarah dan sosok pencetusnya

Selvijn MJR
22 Apr 2025 14:36
3 minutes reading

PRIORITAS, 22/4/25 (Jakarta): Tepatnya tanggal 22 April, setiap tahunnya dunia memperingati Hari Bumi Sedunia. Diketahui, momen ini menjadi pengingat penting bagi seluruh umat manusia akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.

Harus dipahami, Hari Bumi Sedunia tidak sekadar perayaan simbolis. Tetapi sebuah gerakan global yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan tantangan lingkungan yang dihadapi bumi, mulai dari perubahan iklim, polusi, hingga hilangnya keanekaragaman hayati.

Nah, salah satu isu yang sangat disoroti dalam peringatan ini ialah penggunaan plastik sekali pakai. Bahan plastik yang sulit terurai telah memberikan dampak serius terhadap kelestarian tanah, pencemaran laut, bahkan kualitas udara yang dihirup setiap hari.

Itu sebabnya, Hari Bumi Sedunia menjadi panggilan untuk mengambil tindakan nyata dalam mengurangi penggunaan plastik dan menciptakan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

Sejarah Hari Bumi Sedunia

Diketahui, perayaan Hari Bumi pertama kali berlangsung pada 22 April 1970, diinisiasi oleh seorang Senator Amerika Serikat bernama Gaylord Nelson, bersama dengan aktivis lingkungan Denis Hayes. Nelson, yang prihatin terhadap kondisi lingkungan saat itu, melihat bagaimana industri berkembang pesat tanpa mempertimbangkan dampak ekologisnya.

Ketika itu (hingga kini), polusi udara dan air akibat limbah industri menjadi masalah yang sangat meresahkan. Terinspirasi oleh semangat gerakan mahasiswa antiperang di era 60-an, Nelson berharap bisa menyalurkan energi protes tersebut ke dalam isu lingkungan. Ia menggagas ide untuk mengajak publik, khususnya kaum muda dan mahasiswa, agar lebih peduli terhadap kerusakan alam yang semakin parah.

Kemudian, bersama Denis Hayes, Nelson mengorganisir kampanye nasional yang lantas menetapkan 22 April sebagai Hari Bumi Sedunia.

Gerakan ini langsung mendapat sambutan besar. Sekitar 20 juta orang Amerika turun ke jalan untuk menyuarakan keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan dan dampak negatif pembangunan industri selama lebih dari satu abad.

Kemudian, demonstrasi dan aksi-aksi ini berhasil menarik perhatian luas, baik dari media maupun pemerintah, dan menjadi titik balik dalam perjuangan lingkungan hidup modern. Keberhasilan tersebut menjadikan Hari Bumi sebagai tonggak penting dalam sejarah gerakan lingkungan.

Ya, dampaknya terasa hingga hari ini, tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi di seluruh penjuru dunia. Kini, Hari Bumi diperingati secara global oleh lebih dari 190 negara, menjadikannya sebagai momentum solidaritas dan aksi nyata lintas bangsa dalam merawat planet yang ditempati bersama.

Tema Hari Bumi Sedunia 2025

Kini, memasuki tahun ke-55 peringatannya, Hari Bumi Sedunia 2025 mengangkat tema “Our Power, Our Planet” atau dalam bahasa Indonesia, “Kekuatan Kita, Planet Kita”.

Diketahui, tema ini menekankan pentingnya peran individu dan komunitas dalam menyelamatkan bumi. Semua lapisan masyarakat di dunia memiliki kekuatan untuk membawa perubahan, sekecil apa pun kontribusi itu. Inisiatif di tingkat rumah tangga, sekolah, komunitas, dan kota bisa membentuk gelombang aksi besar yang mampu berdampak hingga tingkat global.

Di tahun ini, berbagai kegiatan lingkungan digalakkan dengan fokus pada pengurangan emisi karbon dan penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah plastik dan sampah beracun, pelestarian hutan dan ruang hijau perkotaan, perlindungan terhadap keanekaragaman hayati, serta edukasi lingkungan untuk anak dan remaja.

Dengan tema “Our Power, Our Planet”, Hari Bumi Sedunia 2025 ingin mengingatkan masyarakat yang mana masa depan bumi berada di tangan kita semua.

Makna Hari Bumi

Ya, Hari Bumi Sedunia bukan sekadar pengingat, tetapi juga seruan untuk bertindak. Krisis lingkungan saat ini semakin nyata dan tidak bisa diabaikan, dengan suhu global meningkat, permukaan laut naik, cuaca ekstrem semakin sering terjadi, dan berbagai spesies flora dan fauna menghadapi kepunahan.

Mari, mulailah dari hal kecil, dengan kurangi plastik, hemat energi, tanam pohon, dan ajak orang lain ikut serta. Jadikan Hari Bumi Sedunia bukan hanya slogan, tetapi komitmen hidup. Karena pada akhirnya, bumi bukan warisan dari nenek moyang, melainkan pinjaman dari anak cucu kita. (P-*r/Selvijn R)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x