31.9 C
Jakarta
Tuesday, June 17, 2025

    Sudah tiga mantan presiden Peru dipenjara karena korupsi

    Terkait

    PRIORITAS, 16/4/25 (Lima): Mantan presiden Peru, Ollanta Humala, langsung digiring ke penjara setelah dijatuhi hukuman 15 tahun karena kasus korupsi. Humala menjadi mantan presiden ketiga di negara tersebut, yang dipenjara karena kasus yang sama dalam dua dekade terakhir.

    Istri Humala, Nadine Heredia, juga menerima hukuman yang sama, tetapi dia telah lebih dulu melarikan diri dan diberikan suaka setelah memasuki kedutaan Brasil di Lima.

    “Pasangan itu dinyatakan bersalah menerima sumbangan ilegal sebesar $3 juta (£2,3 juta) dari sebuah perusahaan konstruksi Brasil bernama Odebrecht”, kata pihak pengadilan,  seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Sky News, hari Rabu (16/4/25).

    Uang tunai itu digunakan untuk membiayai kampanye kepresidenan Humala pada tahun 2006 dan 2011.  Humala kemudian menjabat sebagai presiden Peru dari tahun 2011 hingga 2016.

    Perusahaan konstruksi Odebrecht sebelumnya mengakui telah memberikan suap kepada pemerintah di seluruh Amerika Latin, untuk membangun kerajaan besar dan saat ini sedang mengalami kebangkrutan.

    Humala, seorang pensiunan perwira militer berusia 62 tahun, langsung dipenjara – dan putusan Pengadilan Tinggi Nasional berarti dia akan berada di balik jeruji besi hingga tahun 2039.

    Presiden ketiga

    Humala adalah mantan presiden Peru ketiga yang dipenjara karena korupsi dalam dua dekade terakhir. Sebelumnya Alberto Fujimori, mantan presiden Peru yang kontroversial juga dijatuhi hukuman 25 tahun penjara karena kasus korupsi pada tahun 2009. Ia akhirnya bebas  setelah mendekam 16 tahun di penjara dan meninggal pada usia 86 tahun.

    Setelah Fujimori, menyusul mantan presiden Alejandro Toledo, yang dijatuhi hukuman penjara 20 tahun pada tahun 2024, karena menerima suap sebesar $35 juta (£26 juta) sebagai imbalan kontrak pekerjaan umum.

    Pada tahun 2019, mantan presiden Alan Garcia menembak dirinya sendiri saat polisi mendatangi rumahnya untuk melakukan penangkapan – juga atas dugaan korupsi terkait dengan perusahaan Odebrecht.

    Sebuah pangkalan polisi telah dibangun khusus untuk menampung para pemimpin negara yang dipenjara – dan kemungkinan besar Humala akan menjalani hukumannya di sana bersama Toledo.

    Mantan eksekutif perusahaan Odebrecht mengatakan pihaknya telah membiayai hampir semua kandidat presiden di Peru selama hampir 30 tahun.

    Fernando Quintalla, seorang penduduk yang tinggal di Lima, mengatakan sangat tidak senang, karena istri Humala telah diberikan suaka.

    “Saya yakin bahwa rakyat Peru benar-benar kesal, sangat kesal, dengan serangkaian (berbagai) presiden – yang sejak tahun 2000 hingga sekarang – telah mengganggu kita dengan korupsi luar biasa yang belum pernah terlihat sebelumnya di negara ini,” tegasnya. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini