25.1 C
Jakarta
Thursday, June 19, 2025

    Israel bunuh Perdana Menteri Hamas di Rumah Sakit Gaza

    Terkait

    PRIORITAS, 24/3/25 (Tel Aviv): Seorang anggota senior biro politik militan Hamas yang bertindak sebagai Perdana Menteri (PM), Ismail Barhum, tewas terbunuh dalam sebuah serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang ditargetkan. Media Palestina melaporkan, Barhoum juga bertanggung jawab atas penyaluran dana regional.

    Menurut laporan, Barhum tewas ketika Israel menyerang rumah sakit Khan Younis di Jalur Gaza, Minggu malam. Ia adalah anggota senior keempat militan Hamas yang tewas dalam serangan dalam 24 jam terakhir.

    Militer Israel mengatakan serangan itu menargetkan teroris utama, yang beraksi di dalam kompleks Rumah Sakit Nasser. Serangan IDF terhadap rumah sakit Khan Younis merupakan pembunuhan yang disengaja.

    “Serangan itu dilakukan setelah proses pengumpulan intelijen yang ekstensif dan dengan amunisi yang tepat, untuk mengurangi kerusakan pada lingkungan sekitar semaksimal mungkin,” ungkap IDF seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Ynetnews, hari Senin (24/3/25).

    Beberapa jam sebelumnya,  IDF dan Shin Bet juga mengatakan dua komandan senior Hamas tewas dalam serangan udara yang ditargetkan.

    Mereka adalah wakil komandan Brigade Gaza Hamas, Ahmad Salman ‘Awj Shimali, dan komandan Batalyon Shijaiyah kelompok teror itu, Jamil Omar Jamil Wadiya.

    Shimali bertanggung jawab atas operasi, merencanakan strategi ofensif dan membangun kekuatan brigade,  dalam persiapan untuk pembantaian Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

    Terlibat serangan rudal

    Sedangkan Wadiya bertanggung jawab untuk mengerahkan pasukan batalion tersebut melawan pasukan IDF dan beroperasi untuk memulihkan dan mengatur ulang batalion tersebut.

    “Ia juga terlibat dalam serangan rudal anti-tank terhadap sebuah bus sekolah pada bulan April 2011, di mana seorang anak laki-laki berusia 16 tahun terbunuh,” jelas IDF.

    Militer Israel mengatakan serangan itu dimaksudkan untuk melemahkan kemampuan militer kelompok teror itu dan menghilangkan ancaman terhadap Israel dan pasukannya.

    IDF juga mengatakan telah membunuh Salah al-Bardawil dan isterinya dalam serangan udara hari Sabtu terhadap tendanya di zona kemanusiaan al-Mawasi, dekat Khan Younis.

    Al-Bardawil, anggota politbiro Hamas, adalah salah satu dari sedikit pemimpin senior yang memilih untuk tetap berada di Jalur Gaza selama berbulan-bulan pertempuran.

    “Pada pukul 1:30 atau 2:00 dini hari, kami mendengar ledakan yang sangat keras,” kata Murad al-Najjar, seorang penduduk daerah tersebut. “Tenda kami hancur… Dan kami melihat seorang pria dan istrinya menjadi martir”, ujarnya.

    Satu divisi tank

    Pada saat yang sama, Pasukan Pertahanan Israel mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan pengiriman satu divisi tank ke perbatasan dengan Gaza, sebagai persiapan untuk memperluas serangan yang dimulai minggu lalu.

    Menteri Pertahanan Israel, Katz, mengatakan telah memerintahkan IDF untuk merebut wilayah tambahan di Gaza, sambil mengevakuasi penduduk setempat ke wilayah kemanusiaan,  dan memperluas zona keamanan di sekitar komunitas perbatasan Israel.

    “Selama Hamas terus menolak membebaskan para sandera, Hamas akan kehilangan lebih banyak tanah, yang akan dianeksasi ke Israel,” ungkapnya.

    Utusan khusus AS Steve Witkoff mengatakan Hamas bertanggung jawab atas pertempuran baru di Gaza, setelah menolak upaya untuk melanjutkan apa yang sebelumnya merupakan “kesepakatan yang dapat diterima.”

    “Jadi ini tentang Hamas. Amerika Serikat mendukung negara Israel,” kata Witkoff kepada Fox News. “Hamas memiliki setiap kesempatan untuk melakukan demiliterisasi, untuk menerima proposal penghubung.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini