PRIORITAS, 18/3/25 (Washington): Orang-orang kepercayaan Donald Trump di pemerintahan bertengkar dengan hakim Federal Amerika Serikat, karena adanya pengusiran ratusan warga Venezuela, padahal masih ada undang-undang yang melarang.
Pengacara pemerintahan Trump menghalangi Hakim Pengadilan Distrik AS James Boasberg saat dia menginterogasi mereka tentang penerbangan deportasi yang dia perintahkan tidak boleh berangkat.
Hakim Federal itu tampak terkejut dengan argumen dari pengacara Departemen Kehakiman yang mengklaim perintahnya dari pengadilan dapat diabaikan karena tidak tertulis.
“Anda mengatakan kepada saya bahwa Anda merasa dapat mengabaikannya karena hal itu tidak tercantum dalam perintah tertulis?” tanya Hakim Pengadilan Distrik AS James Boasberg dalam sidang di Washington, DC, Senin waktu setempat, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Selasa (18/3/25).
Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt juga menyampaikan argumen serupa kepada wartawan selama pengarahan pada Senin pagi.
“Sebenarnya ada pertanyaan mengenai apakah perintah lisan memiliki bobot yang sama dengan perintah tertulis,” ungkapnya.
Hakim Federal AS terpaksa mengadakan sidang untuk mengungkap mengapa ada tiga pesawat yang berisi ratusan anggota geng Tren de Agua Venezuela, meninggalkan Amerika Serikat menuju El Salvador Jumat malam, meskipun ada perintah yang secara tegas memblokir mereka berangkat.
Para kritikus khawatir Presiden Donald Trump sedang mengkonsolidasikan kekuasaan di cabang eksekutif dan menghancurkan sistem pengawasan dan keseimbangan di AS.
Pemerintah Trump gegabah
Setelah Boasberg menolak permintaan pemerintahan Trump untuk membatalkan sidang hari Senin, Departemen Kehakiman meminta pengadilan banding federal untuk segera memindahkan kasus tersebut dari ruang sidang Boasberg.
“Pemerintah benar-benar bertindak gegabah dengan ini,” kata Katherine Yon Ebright dari Brennan Center for Justice di Sekolah Hukum Universitas New York menanggapi upaya Departemen Kehakiman mengambil alih kasus te31rsebut dari Boasberg.
“Hakim Boasberg bukanlah seorang liberal berhati lembut atau skeptis terhadap hukum keamanan nasional; dia adalah mantan hakim ketua Pengadilan Pengawasan Intelijen Asing,” tulisnya.
Para imigran yang berangkat dalam tiga penerbangan tersebut kini dipenjara di penjara terkenal di El Salvador.
Sekretaris pers Gedung Putih Leavitt mengklaim dapat membuktikan mereka adalah anggota geng berdasarkan informasi intelijen dan pria dan wanita di lapangan.
“Tangan mereka terikat pada pemerintahan sebelumnya … mereka seharusnya dipercaya dan dihormati oleh publik Amerika dalam operasi ini,” katanya.
Donald Trump sehari setelah dilantik menjadi presiden, langsung mengeluarkan perintah penangkapan semua warga asing dari seluruh dunia yang masuk dan menetap di AS secara ilegal. Mereka yang tertangkap terutama pelaku kriminal segera dideportasi ke negara asal.
Perintah Trump ini mendapat penolakan dari banyak negara bagian. Diperkirakan saat ini ada 11 juta imigran tanpa dokumen lengkap di AS.(P-Jeffry W)