28.2 C
Jakarta
Saturday, March 15, 2025

    IPW pertanyakan 8 oknum polisi penembak warga hingga tewas di Mitra Sulut

    Terkait

    PRIORITAS, 14/3/25 (Jakarta): Presedium Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, prihatin atas kembali terjadinya peristiwa yang menewaskan seorang warga dan dua orang luka-luka. Peristiwa di tambang emas ilegal di Perkebunan Alason Ratatotok, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara (Sulut), itu diduga melibatkan delapan oknum polisi. Kabarnya, delapan oknum polisi itu saat ini sedang diperiksa Propam Polda Sulut.

    “Tewasnya warga, sudah pasti peristiwa tindak pidana dan anggota polisi tersebut harus diproses. Kalau keberadaan di lokasi tambang liar itu bukan suatu tugas perintah pengamanan penertiban, apakah mereka jadi backing? Hal ini sudah bisa disebut pembunuhan,” tegas Sugeng Teguh Santoso kepada Beritaprioritas.com lewat pesan WhatsApp Jumat (14/3/25).

    Sugeng menyebutkan, peristiwa yang merengut nyawa warga dilakukan anggota polisi di wilayah Polda Sulut ini menimbulkan tanda tanya. “Sejumlah polisi berada di lokasi tambang tersebut kepentingannya apa? Apakah kepentingan sedang menertibkan tambang ilegal atau sedang apa?” tanyanya.

    “Ini perlu didalami. Kalau tambang liar itu sepertinya sudah lama. Apakah ada satu perintah penertiban penegakan hukum di lokasi tambang ilegal? Tapi kalau lihat latar belakang, sepertinya perintah penertiban itu tidak ada. Karena tidak ada penjelasan kalau saat itu polisi sedang melakukan penertiban tambang liar,” ujar Sugeng.

    Dikatakan, jika hal itu merupakan ekses dari tugas pengamanan, mereka harus diperiksa bagaiman hingga terjadi penembakan warga hingga tewas dan mengalami luka tembak. “Bidang Propam dan Ditesmum Polda Sulut harus lakukan pemeriksaan untuk mendalami penyebab penembakan yang menewaskan dan melukai warga,” tambahnya.

    Sebelumnya, Propam Polda Sulut telah memeriksa delapan polisi yang diduga terlibat penembakan yang menewaskan seorang warga dan 2 orang luka-luka di tambang emas ilegal di Perkebunan Alason Ratatotok, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.

    Delapan orang personel yang diperiksa masing-masing Aipda HT yang bertugas di Yanma Polda Sulut, Bripka MN di Ditnarkoba Polda Sulut, Bripka AL, Bripda MLL, Bripda WKD, Bripda FM, Bripda HL, dan Bripda HS yang kesemuanya bertugas di Satbrimob Polda Sulut. Mereka yang merupakan personel Polda Sulut itu diduga berada di areal lokasi tambang saat kejadian pada pada Senin (10/3/25) lalu.

    Wakapolda Sulut, Brigjen Pol Bahagia Dachi mengatakan motif dari penembakan itu belum diketahui dan masih dalam penyelidikan secara mendalam oleh Kabid Propam dan Krimum. “Yang jelas anggota yang jaga sudah kita tarik, sudah kita periksa bahkan sudah kita pansus,” kata Brigjen Pol Bahagia Dachi, Rabu (12/3/2025).

    Delapan personel itu kata dia sedang dalam proses oleh Kabid Propam dan Kapolda Sulut sudah memerintahkan jika anggotanya terbukti melakukan pelanggaran tidak sesuai dengan prosedur, maka akan dikenakan hukuman yang seberat-beratnya. (P-Elkana L)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini