25.6 C
Jakarta
Tuesday, March 11, 2025

    PBB khawatir Iran makin dekat produksi bom nuklir

    Terkait

    PRIORITAS, 4/3/25 (Wina): Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) merasa khawatir produksi Uranium Iran kian mendekati tingkat senjata nuklir. Padahal sejak dulu Iran mengakui pengembangan teknologi nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

    Menurut International Atomic Energi Agency (IAEA) atau Badan Tenaga Atom Internasional PBB yang bertugas mengawasi persenjataan nuklir dunia, Iran telah mempercepat produksi uraniumnya hingga hampir mencapai level pembuatan senjata.

    Hingga 8 Februari lalu, Iran disebut telah memiliki sekitar 274.8 kilogram uranium yang telah diperkaya hingga 60 persen, meningkat tajam dari 92,5 kilogram yang dilaporkan IAEA pada November sebelumnya. Angka tersebut hanya tinggal selangkah lagi menuju kadar pembuatan senjata, yakni 90 persen.

    Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi menyatakan perlunya pendekatan langsung dengan Iran sesegera mungkin. “Kami selalu menawarkan cara-cara teknis dan layak untuk menegaskan, mengkonfirmasi bahwa program nuklir Iran bertujuan damai,” kata Grossi dalam sebuah konferensi pers di Wina, Austria, Selasa (3/3/25) seperti dikutip Beritaprioritas.com dari VoA Indonesia.

    Menurut dia, Ada keraguan dan kekhawatiran. “Jadi kami selalu menawarkan kepada Iran, cara-cara untuk meluruskan jika mereka percaya bahwa ada keraguan yang tidak beralasan,” tambahnya.

    Amerika Serikat dan Rusia telah membahas situasi pengembangan nuklir di Iran, tetapi tanpa melibatkan Iran. Badan Pengawas Nuklir pun mendesak agar ada keterlibatan langsung dengan Teheran, menyusul adanya peningkatan tajam jumlah uranium yang telah diperkaya di negara tersebut.

    Juru Bicara Menteri Luar Negeri Iran Esmail Baghaei membenarkan isu nuklir Iran sempat dibahas dalam pertemuan Amerika Serikat-Rusia. Namun, ia menegaskan tidak akan ada kesepakatan apa pun tanpa melibatkan Iran secara langsung.

    “(Isu nuklir Iran) telah dibicarakan (antara Rusia dan Amerika Serikat) sebagai isu internasional, tetapi yang penting, apapun yang akan dilakukan terhadap isu nuklir Iran tentunya tidak akan bisa dilakukan tanpa pendapat Iran sendiri. Sahabat Rusia kita sangat paham akan hal itu,” kata Baghaei.

    Amerika Serikat menyatakan Iran harus dicegah mendapatkan senjata nuklir. Presiden Donald Trump bulan lalu telah menandatangi instruksi presiden untuk kembali menerapkan kampanye “tekanan maksimum” terhadap Iran.

    “Saya benar-benar ingin melihat perdamaian, dan saya harap kita bisa melakukannya. Mereka tidak boleh punya senjata nuklir. Ini sangat sederhana. Saya tidak memberikan batasan. Satu hal saja, mereka tidak boleh punya senjata nuklir. Jikalau mereka tetap memiliki senjata itu, terlepas dari apa yang baru saja saya katakan, saya kira mereka akan menyesalinya,” ujar Trump, Selasa (4/2).

    Namun, Trump mengisyaratkan Iran akan diuntungkan jika negara itu bisa meyakinkannya tidak akan mengembangkan senjata nuklir.

    Selama ini, Iran konsisten menyatakan program nuklirnya bertujuan damai, tetapi intelijen Amerika Serikat menilai Teheran telah mengambil langkah untuk membuat senjata nuklir.(P-Jeffry W)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini