31.1 C
Jakarta
Tuesday, February 4, 2025
spot_img

    Karena kebijakan tarif Donald Trump, harga emas capai rekor tertinggi

    Terkait

    PRIORITAS, 4/2/25 (Jakarta): Pengaruh kebijakan tarif Presiden Donald Trump mendorong kenaikan harga emas dunia yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah pada Senin (3/2/25). Hal ini  didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe haven setelah kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Kanada, China, dan Meksiko memicu kekhawatiran inflasi yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi.

    Sementara itu, harga emas Antam pada hari ini, Selasa (4/2/25), juga kembali mencapai rekor tertinggi setelah naik sebesar Rp29.000 menjadi sebesar Rp1,650 juta per gram dari sebelumnya Rp1,621 juta per gram untuk pengambilan di Butik Emas LM Gedung Antam.

    Lalu Reuters melansir, harga emas spot naik 0,8 persen menjadi US$2.818,99 per ons setelah sebelumnya menembus rekor US$2.830,49 di awal sesi perdagangan. Sementara itu, harga emas berjangka AS menguat 0,8 persen pada level US$2.857,10.

    Sementara itu, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger menyampaikan, meskipun penguatan dolar biasanya membatasi kenaikan harga emas, permintaan terhadap logam mulia ini tetap tinggi akibat ketidakpastian ekonomi yang dipicu oleh kebijakan tarif Trump.

    Perang dagang tingkatkan kekhawatiran pasar

    Seperti diketahui, Donald Trump memberlakukan tarif sebesar 25 persen terhadap impor dari Kanada dan Meksiko, serta mengenakan biaya tambahan 10 persen pada produk asal China.

    Disebutkan, kebijakan ini memicu ketegangan perdagangan global yang dikhawatirkan dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan inflasi.

    Kini, Kanada dan Meksiko mengambil langkah balasan, sementara China mengajukan gugatan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) serta berencana mengambil tindakan lebih lanjut. Lalu, Trump pun akhirnya mengumumkan penangguhan sementara tarif impor terhadap Meksiko selama satu bulan.

    Pasar belum sepenuhnya yakin

    Namun, seperti dikatakan Kepala Strategi Komoditas di TD Securities, Bart Melek, pasar masih belum sepenuhnya yakin seberapa besar dampak perang dagang ini.

    Sebab, bila ketegangan perdagangan terus berlanjut dalam jangka panjang, harga emas bisa melonjak lebih tinggi.

    Padahal, emas dikenal sebagai aset perlindungan di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

    Sementara itu, JP Morgan menilai, tekanan dari pasar ekuitas dapat membatasi kenaikan harga emas dalam jangka pendek. Namun, dampak negatif dari kebijakan tarif berpotensi menjadi faktor bullish bagi harga emas dalam jangka menengah.

    Sedangkan di pihak lain, bank-bank emas batangan memanfaatkan momentum dengan memindahkan emas dari pusat perdagangan di Asia, seperti Dubai dan Hong Kong, ke AS guna meraup keuntungan dari premi harga emas berjangka yang lebih tinggi dibanding harga spot. (P-jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini