29 C
Jakarta
Saturday, August 2, 2025

    Terkini soal Benny Laos, ABK sebut ada dua orang tak dikenal naik ke speedboat sebelum terjadi ledakan

    Terkait

    PRIORITAS, 13/10/24 (Jakarta): Kecurigaan ada sabotase dalam peristiwa naas terbakarnya speedboat yang ditumpang rombongan calon Gubernur Maluku Utara Benny Laos di Pelabuhan Regional Bobong, Desa Bobong Kecamatan Taliabu Barat Kabupaten Pulau Taliabu, terus didalami.

    Insiden memilukan kebakaran Speedboat Bella 72 pada Sabtu 12 Oktober 2024, yang terjadi sekitar pukul 14.05 WIT, sampai informasi ini diturunkan belum bisa dipastikan penyebabnya. Ada yang menyebut terjadi karena pengisian BBM, namun tidak bisa diangap sepele jika ada yang menyinyalir terdapat unsur kesengajaan dalam tragedi maut yang telah merengut banyak nyawa.

    Dilansir Tempo.co, Budi, seorang anak buah kapal (ABK) Bella 72 bercerita, sebelum kejadian terjadi ada dua orang yang tidak dikenal sempat naik ke atas Speedboat untuk meminta kaos. Namun dua orang itu kemudian turun sesaat Benny Laos akan menaiki Speed Boat.

    “Iya ada dua orang yang naik ke atas speed, satu tinggi, satu hitam. Cuma saya tidak kenal, karena pakai masker. Mereka minta baju kaos. Tapi mereka turun saat Pak Benny Laos menuju speedboat,” kata Budi dalam rekaman yang diterima Tempo, Ahad 13 Oktober 2024.

    Budi mengungkapkan, sebelum kebakaran terjadi, didahului ledakan di bagian belakang Speedboat Bella 72. Ledakan itu muncul tak lama setelah Benny Laos dan rombongan masuk Speedboat dan sejumlah ABK menarik selang usai mengisi bahan bakar minyak.

    “Ledakan terjadi dari belakang kamuka (pertama), tapi bukan dari lubang BBM. Kalau meledak di lubang BBM semua orang pasti mati. Sudah selesai. Tapi ini tidak. Beda. Selama saya membawa speedboat ini, saya belum pernah dapat kejadian seperti ini. Kalau ada kebakaran tapi tidak sampai meledak,” ujar Budi.

    Lebih Lanjut Budi, mengungkapkan saat pengisian bahan bakar minyak berlangsung, Benny Laos dan rombongan sebenarnya sedang tidak berada dalam speedboat melainkan berada pelabuhan. Benny Laos baru naik ke atas speedboat setelah proses pengisian bahan bakar minyak selesai, dan ABK tinggal menarik selang. Tapi sebelumnya Benny Laos sempat meminta proses pengisian bahan bakar minyak dipercepat.

    “So tara enak (tidak enak) jadi saya kasih lambat. Pak Benny Laos ngotot, minta cepat. Bapak so marah-marah. Tapi waktu itu BBM tinggal di selang. Sudah selesai pengisian,” ungkap Budi.

    Sebelumnya, pada Sabtu 12 Oktober 2024, speed boat dengan nama Bela 72 milik Benny Laos terbakar usai mengisi bahan bakar minyak di pelabuhan regional Bobong Desa Bobong, Pulau Taliabu. Sedikitnya enam orang termasuk Benny Laos meninggal dunia dalam insiden itu.

    Dalam laporan awal, total penumpang Speed Boad Bella 72 berjumlah 34 orang, dimana 28 orang di antaranya adalah rombongan dari Benny Laos, yang terdiri dari beberapa nama politisi, di antaranya Hendrata Thes (Calon Bupati Kepulauan Sula), Ester Tantri (Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara), Muhdin A. Wahid (Ketua DPW PPP Maluku Utara) dan beberapa nama pelengkap rombongan. Selain itu ada motoris speedboat yang berjumlah 6 orang.

    Korban 33 Orang

    Sementara, informasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate, Maluku Utara (Malut) menyebut, korban speedboat yang ditumpangi Calon Gubernur (Cagub) Benny Laos bersama rombongan di Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu, Sabtu, berjumlah 33 orang, dan enam orang di antaranya meninggal dunia.

    Dilansir Antara, Kepala Basarnas Ternate, Fathurahman di Ternate, Sabtu, mengatakan, jumlah penumpang speedboat Bella 72 sebanyak 33 orang, dan dilaporkan 27 orang selamat serta enam orang meninggal dunia, termasuk Cagub Benny Laos.

    Fathurahman menjelaskan, pada pukul 20.30 WIT, proses evakuasi dari Basarnas telah dihentikan. Sedangkan perahu cepat tersebut sudah ditarik ke bibir pantai dan dipastikan tidak ada korban di dalam speedboat itu.

    Terkait korban meninggal dunia, yaitu Benny Laos (Calon Gubernur Maluku Utara), Ester Tantry (Anggota DPRD Provinsi Malut), Anggota Polri pengawal Cabup Kepulauan Sula, Bripka Hamdani Boamonabot, Mubin A. Wahid yang juga Ketua DPW Partai PPP Provi Malut, PNS Pemkab Kepulauan Sula, Nasrun dan Mahsudin Ode Muisi.

    Untuk data korban menjalani perawatan RSUD sebanyak 10 orang yakni Sherly Tjoanda, Hendrata Thes, Amir, Ajam, Irsan, Sance, Dian Jurak, Faisal, Susianto dan Mariana Meskopa. yakni 1. Sarkah (Jurkam), 2. Alimin (Jurkam), 3. Nurdian (Tim), 4. Robi (ABK), 5. Amat (Kep/ABK), 6. Wawan (ABK), 7. Siwa (ABK), 8. Jomil Ibrahim (Ajudan), 9. Karno (Ajudan), 10. Kamal (Ajudan), 11. Nursita (Sespri), 12. Iren (Media), 13. Eno (Media), 14. Nursan (Pembantu), 15. Ikbal (Media), 16. Vega dan 17. Fadli. (P/bwl)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini