27.3 C
Jakarta
Thursday, April 24, 2025
spot_img

    Benjamin Netanyahu: Israel ingin berdamai, tapi sudah cukup

    Terkait

    PRIORITAS, 28/9/24 (New York): Pada hari Jumat (27/9/24) waktu setempat, atau Sabtu pagi (28/9/24) WIB, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara di depan Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat. Di tempat berbeda, Sabtu (28/9/24) ini dilaporkan, Pimpinan Hizbullah, Hassan Nasrallah, tewas oleh serangan Israel di dekat kota  Beirut, Lebanon.

    Sementara itu dilaporkan, dalam pidatonya, Benjamin Netanyahu bertekad untuk melanjutkan serangan Israel terhadap Hizbullah di Lebanon. Hal ini disampaikan Netanyahu saat banyak negara berharap adanya gencatan senjata.

    “Selama Hizbullah memilih jalan perang, Israel tidak punya pilihan lain, dan Israel punya hak penuh untuk menyingkirkan ancaman ini dan memulangkan warga negara kami ke rumah mereka dengan aman,” ujar Netanyahu, demikian CNNIndonesia.com melansir Reuters.

    “Israel telah menoleransi situasi yang tidak dapat ditoleransi ini selama hampir satu tahun. Saya datang ke sini hari ini untuk mengatakan, sudah cukup,” tambahnya.

    Selanjutnya, dalam pidatonya, Netanyahu berusaha menyalahkan Iran atas konflik tersebut. Delegasi Iran sendiri tak hadir dalam Sidang Majelis Umum PBB kali itu.

    Membela diri di tujuh front

    Di bagian lain, Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel membela diri terhadap Iran di tujuh front, termasuk terhadap Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman.

    “Tidak ada tempat di Iran yang tidak dapat dijangkau oleh tangan panjang Israel. Dan itu berlaku di seluruh Timur Tengah. Jauh dari menjadi kambing hitam yang digiring ke pembantaian, tentara Israel telah melawan balik dengan keberanian yang luar biasa,” tandas Netanyahu.

    “Saya punya pesan lain untuk majelis ini dan untuk dunia di luar aula ini: kita menang,” tambahnya.

    Perang berakhir jika Hamas menyerah

    Benjamin juga menyinggung mengenai konflik di Gaza. Netanyahu mengatakan, perang bakal berakhir jika militan Hamas menyerah dan mengembalikan warga negaranya yang disandera.

    “Kami akan berjuang sampai kami meraih kemenangan, kemenangan total, tidak ada yang dapat menggantikannya,” ujar dia.

    Akan tetapi, hanya sedikit delegasi yang mendengar pidato Netanyahu. Delegasi Indonesia dan sejumlah negara lainnya melakukan walk out dari ruang sidang jelang Netanyahu berpidato.

    Sementara itu, sebuah video yang diunggah oleh akun X Kementerian Luar Negeri RI memperlihatkan riuh tepuk tangan menyambut aksi walk out yang dilakukan sejumlah delegasi.

    “Indonesia bersama banyak negara melakukan walk out saat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB ke-79 di New York, Amerika Serikat pada (27/9),” bunyi cuitan akun X Kemlu RI. (P-jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini