PRIORITAS, 31/8/2024 (Soe, TTS): Menjadi peserta terakhir yang mendaftar sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) provinsi Nusa Tengara Timur (NTT), pasangan Daniel Frans Oematan, SE, MM, dan Dr. Uksam B. Selan, S.Pi., MA, mengaku siap lahir batin berjuang memenangkan kontestasi Pilkada di TTS. Mereka mantap melangkah untuk menduduki kursi TTS-1 dan TTS-2 alias Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Timor Tengah Selatan periode 2024-2029 mendatang.
Kedua tokoh ini merajai survey tingkat elektabilitas yang diadakan lembaga survey independen, Poltrack CIN Reseach, di sana. Daniel Frans Oematan menempati posisi tertinggi sebagai calon bupati, sementara Uksam Selan menempati posisi tertinggi sebagai calon wakil bupati TTS.
Berkas pendaftaran pasangan yang akhirnya mendapat dukungan dari tiga partai politik non-parlemen (non-seat) itu, baru diterima Komisi Pemilihan Umum Daerrah (KPUD) TTS di hari terakhir pendaftaran, Rabu (29/8) pada pukul 23.16 Wita atau 44 menit sebelum batas waktu pendaftaran ditutup sesuai ketentuan pada pukul 12.00 Wita.
Ketiga partai pengusung Daniel-Uksan adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang dikenal dengan nama “Koalisi Rakyat Bersatu” dengan total 25.000 suara.
Media online setempat, soepost.com edisi Kamis (30/8) menulis, pada kesempatan tersebut Daniel Oematan mengucapkan terima kasih kepada panitia pemilihan KPUD TTS. “Di waktu terakhir kami diberikan kesempatan untuk mendaftar sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Timor Tengah Selatan dalam Pilkada 2024,” ungkap Daniel Oematan.
“Terima kasih saya ucapkan kepada KPU Timor Tengah Selatan yang sudah menerima kami Paket Oematan-Selan untuk mendaftar sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati, ini memang pengalaman pertama setelah sebelumnya mengikuti caleg DPR RI belum lama ini,” ucap Daniel Oematan yang dalam pemilihan legislatif Februari 2024 lalu maju sebagai calon anggota DPR RI Dapil NTT 2 dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia gagal melangkah ke Senayan karena PSI tidak lolos ambang batas parlemen (parliamentary treshhold).
Media lainnya, infospk.com mengutip pernyataan Uksam Selan pada momentum pendaftaran tersebut yang mengatakan bahwa bersama Daniel Oematan ia akan memberikan yang terbaik bagi kemajuan Timor Tengah Selatan.
“Dengan momentum pendaftaran ini, kami akan memberikan yang terbaik untuk daerah ini jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Timor Tengah Selatan. Memang tidak mudah untuk mendaftarkan diri menjadi Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati di waktu injury time, tapi Puji Tuhan semua proses ini Tuhan ijinkan terjadi buat kami.” ucap Uksam Selan.
Paket Oematan-Selan merupakan paket ke lima dan sekaligus paket terakhir yang mendaftar ke KPU TTS mengikuti jejak paket Tahun-Tallo, Tabun-Tualaka, Lioe-Konay, dan Kase-Lakapu.
Duet Oematan-Selan Pilihan Tepat Pimpin TTS

Keberhasilan pasangan Daniel-Selan tampaknya mendapat perhatian besar media-media setempat. Chakranews.id memberitakan, dalam konferensi pers setelah selesai mendaftar, Daniel Oematan mengatakan, “Ini adalah panggilan Pertiwi setelah berada di tanah rantau selama lebih kurang 39 tahun, tepatnya di Surabaya.”
Disebutkan, Oematan melewati sejumlah pengalaman perjalanan karier sebagai seorang pengusaha hingga membuat dirinya menjadi pengusaha mu da yang sukses. Segudang referensi telah ia miliki untuk bisa membangun TTS tercinta sebagai milik bersama orang TTS.
Lanjut Oematan, berbekal referensi tentang jumlah desa dan kecamatan serta jumlah penduduk yang ada di TTS, Oematan secara tegas menyatakan bahwa dirinya punya solusi untuk membawa daerah ini lebih maju lima tahun ke depan. Ini akan dituangkan dalam Visi Misi dan program kerjanya bersama Dr. Uksam Selan.
Pria 59 tahun kelahiran Kupang 22 November 1965 itu yakin Dr. Uksam Selan adalah pilihan tepat untuk menjadi pendamping sekaligus sebagai duta orang muda TTS untuk ikut berkontestasi dalam hajatan demokrasi akbar di TTS pada 27 November 2024 mendatang.
Uksam, 43 tahun, adalah mantan anggota DPRD TTS dua periode memang merupakan figur muda TTS yang energik dan merupakan kader populis di TTS.

Mereka menyatakan tak gentar menghadapi empat pasangan kandidat lainnya yang didukung partai-partai parlemen. Hasil survey tingkat elektabilitas yang menempatkan keduanya pada posisi tertinggi sebagai calon bupati dan calon wakil bupati TTS 2024-2029 menjadi bekal kuat mereka dalam kontestasi pilkada di TTS.
Sementara itu, matalineindonesia.com menulis, seusai pendaftaran, kepada awak media, Daniel Oematan mengungkapkan, keputusannya untuk maju didorong oleh kondisi yang ia temui saat mengunjungi berbagai wilayah di TTS, yang membutuhkan perhatian serius dan pembangunan. “Saya merasa terpanggil karna saat maju sebagai calon DPR RI saya kunjungi beberapa wilayah itu banyak jalan yang rusak dan sangat membutuhkan perhatian khusus”.
Ia menyoroti pentingnya mendatangkan sumber daya manusia (SDM) nasional untuk membangun TTS dengan anggaran yang tersedia. “Dengan dana Rp31 miliar yang dibagi ke 278 desa, tantangan terbesar adalah bagaimana satu desa bisa menerima dana yang lebih besar, sekitar Rp 90 juta,” ujar Oematan.
Daniel Oematan juga menekankan perlunya terobosan luar biasa dalam pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi lokal, serta transformasi digital di desa-desa. “Bupati harus lebih banyak menghabiskan waktu di desa untuk mengetahui langsung kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Sedangkan Dr. Uksam Selan berharap dapat membawa perubahan di TTS. “Kami hadir di sini untuk bawa perubahan dan sangat optimis bahwa meskipun mendaftar di menit terakhir, kami tetap siap untuk bersaing dan melayani masyarakat TTS dengan sepenuh hati,” harapnya.
“The Frizzing City” atau “Kota Membeku”

Dalam penelusuran BeritaPrioritas.com, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang di awal 2024 tercatat sebagai kabupaten termiskin di NTT, sesungguhnya memiliki potensi ekonomi, khususnya pariwisata, yang unik. Nama Kabupaten TTS gampang diingat lantaran akronimnya yang sudah sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia yaitu Teka Teki Silang.
Sebagian besar wilayah ini adalah daerah berbukit, seluas 51 persen berhawa dingin karena berada pada ketinggian lebih dari 500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sedangkan sisanya berada pada ketinggian kurang dari 500 mdpl. TTS juga memiliki pantai menawan dengan yang siap dikembangkan.

TTS beribukota Soe (dibaca So’E), sebuah kota kecamatan yang dijuluki “The Freezing City” atau “Kota Membeku” karena cuaca di kota ini tergolong paling dingin di Pulau Timor. Pada malam hari, cuaca di kota ini mencapai 15 derajat Celcius.
Kota ini berjarak 110 km dari ibukota NTT, Kupang, dan sekitar 185 km dari Atambua yang berbatasan dengan Timor Leste. (P-ht/dari berbagai sumber)