30.8 C
Jakarta
Monday, June 16, 2025

    Ups !!! Ternyata perang Rusia-Ukraina jadi “senjata makan tuan” bagi Zelensky

    Terkait

    PRIORITAS, 31/8/24 (Kiev): Ya, tiada perang yang dikobarkan para pemimpin tak menimbulkan derita bagi rakyatnya.

    Dan buktinya, perang Rusia dan Ukraina ternyata menjadi “senjata makan tuan” bagi Presiden Volodymyr Zelensky. Sebab sejumlah warga sebagaimana dimuat AFP, kini mulai mengeluhkan perang.

    Warga berharap itu semua berakhir.

    Dengarlah keluhan pemilik toko desa di Ukraina timur, Olena Semykina misalnya. Awalnya, lima tahun lalu, ia memilih Zelensky sebagai presiden seraya berharap “pendatang baru politik berwajah segar itu” akan mengakhiri pertempuran yang dilancarkan pasukan proksi Rusia pada tahun 2014.

    Tetapi ternyata yang terjadi justru sebaliknya. Derit peluru artileri di atas desanya yang rindang di wilayah Donetsk dan gumpalan asap hitam mengepul di cakrawala, justru jadi pemandangan sehari-harinya kini.

    “Kami berharap perang akan berakhir, seperti yang dijanjikannya,” katanya dikutip dari AFP, Jumat (30/8/24) kemarin.

    “Namun perang belum berakhir. Pertempuran bahkan semakin sengit. Bagi saya, tampaknya perang menjadi semakin intens,” ujar pria berusia 43 tahun itu di desa Kleban-Byk, tempat pasukan Rusia yang menyerbu mendekat dengan cepat.

    Lelah dengan perang

    Dilapirkan, di seluruh wilayah industri Donetsk, beberapa penduduk yang lelah dengan perang. Seperti Olena yang memilih Zelensky pada tahun 2019, beberaoa juga mengatakan telah kehilangan kepercayaan pada pemimpin berusia 46 tahun itu saat invasi Rusia memasuki tahun ketiga.

    Diketahui, Zelensky, mantan komedian itu mulanya mendapatkan rasa hormat di dunia internasional dan dibandingkan dengan Winston Churchill ketika ia tinggal di Kyiv (Kiev) pada Februari 2022, memimpin negaranya dalam pertempuran “David melawan Goliath”, melawan pasukan Rusia.

    Akan tetapi, dalam wawancara dengan AFP, penduduk Donetsk menyalahkannya karena gagal mencegah invasi skala penuh sejak awal.

    Malahan, pidato hariannya, ujar warga Donestk terasa hampa. “Pidato yang ia sampaikan, disebut sangat tak berhubungan dengan warga Ukraina yang tinggal di dekat garis depan”, kata mereka.

    Suara Zelensky yang turun hingga “Saya tak percaya lagi”

    Kenyataannya, sebagian Donetsk memang telah dikendalikan oleh pasukan proksi Rusia sejak mereka merebut kendali atas sebagian besar wilayah industri pada tahun 2014. Kemudian, Zelensky yang meraih kemenangan sebagai presiden di Pemilu lima tahun kemudian, berjanji untuk mengakhiri pertempuran sengit dan memberantas korupsi sistemik di antara elit politik.

    Ya ketika itu, jajak pendapat pada bulan September 2019 menunjukkan mantan bintang TV itu meraih peringkat persetujuan sekitar 80 persen. Namun, angka-angka tersebut anjlok sebelum Rusia menginvasi pada tahun 2022, tetapi meroket menjadi sekitar 90 persen ketika Rudal Rusia mulai menghujani Ukraina.

    Berdasarkan jajak pendapat oleh Institut Sosiologi Internasional Kyiv (KIIS), sekarang peringkatnya turun drastis lagi. Bahkan menjadi 55 persen.

    “Sejujurnya, saya tidak mendengarkannya lagi sama sekali. Tidak ada gunanya,” kata Vadim, seorang penambang di Selydove, kota lain di wilayah Donetsk yang menjadi incaran Rusia.

    “Saya tidak percaya pada apa pun yang dikatakannya. Dia banyak bicara tetapi sedikit bertindak,” ujarnya.

    “Anda harus berada di sini untuk memahami apa yang terjadi di sini dan bagaimana orang-orang hidup,” tambah pria berusia 42 tahun itu, yang sebelumnya mengirim keluarganya ke Kyiv untuk menyelamatkan diri dari pemboman Rusia.

    Dilaporkan juga, sebenarnya masa jabatan lima tahun pertama Zelensky secara resmi berakhir awal tahun ini. Tapi, di bawah darurat militer, Kyiv tidak dapat menyelenggarakan pemilihan umum.

    “Jajak pendapat KIIS menunjukkan bahwa sedikitnya 70 persen warga Ukraina menentang penyelenggaraan pemungutan suara apa pun saat perang berkecamuk, tetapi masih ada keinginan yang jelas untuk perubahan,” kata Direktur Eksekutif lembaga itu, Anton Grushetsky.

    “Jelas bahwa permintaan dari warga Ukraina biasa adalah agar semakin banyak orang yang kompeten dan baik hati untuk menduduki posisi pemerintahan yang paling penting,” tulisnya dalam catatan analitis.

    Masih ada yang percaya

    Sementaea itu, di sisi lain, sesungguhnya sebagian orang di Donetsk lebih bersimpati kepada Zelensky dan upayanya untuk menyatukan warga Ukraina dengan sekutu Kyiv di luar negeri guna mengakhiri perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

    Lalu, Zelensky telah (berhasil) membujuk para pemimpin Barat yang skeptis untuk mengirim tank tempur canggih dan jet tempur F-16 untuk militernya, menempatkan Ukraina di jalur menuju keanggotaan Uni Eropa (UE), dan menggalang dukungan puluhan negara untuk visinya dalam mengakhiri perang.

    Lantas, di rumah sakit lapangan militer dekat Pokrovsk, seorang dokter militer yang mengidentifikasi dirinya sebagai Lyubystok memuji Zelensky karena tetap memegang kendali saat pasukan Rusia menyerbu ibu kota pada Februari 2022.

    “Ini sangat kuat, sangat benar, dan patut dihormati,” kata pria berusia 26 tahun itu kepada AFP sebelum bergegas membantu prajurit berlumuran darah yang dibawa dari garis depan terdekat.

    Kemudian di Novogrodivka, kota pertambangan yang berada di bawah kendali Rusia, pengusaha Iryna Cherednychenko, mengatakan Zelensky ialah “orang baik” dan mengaguminya karena telah beberapa kali mengunjungi wilayah garis depannya.

    Tetapi Cerednychenko, yang juga memilih Zelensky mengatakan tetap ada kekecewaan. Bukan ke perang tapi ke korupsi yang masih menjadi masalah dan kabinet serta parlemen harus meningkatkan upaya untuk memperkuat supremasi hukum.

    “Kami berharap dia memiliki tim yang sangat profesional tetapi harapan kami tidak terpenuhi,” katanya.

    “Korupsi, ketidakbertanggungjawaban pihak berwenang, dan hukum yang lemah menghabisi kita. Orang-orang kehilangan kepercayaan,” tambah Iryna Cherednychenko. (P-CNBCi/jr) — foto ilustrasi istimewa

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini