33.4 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

    ‘Hacker’ Pusat Data Nasional minta maaf, berjanji bebaskan seluruh data secara gratis

    Terkait

    PRIPRITAS, 2/7/24 (Jakarta): Peretas (‘hacker’) Pusat Data Nasional kita rupanya berubah pikiran. Mereka tak meneruskan tuntutan tebusan Rp131 miliar, tapi sebaliknya akan membebaskan seluruh data yang dikunci.

    Ya dilaporkan, ‘Brain Cipher’ yang merupakan pelaku penyerangan ransomware ke Pusat Data Nasional (PDNS) 2 berjanji akan membebaskan seluruh data yang disekap secara gratis.

    Sebagaimana terungkap dalam keterangan yang diduga dibuat oleh geng hacker tersebut, data PDNS 2 dikatakan akan dilepas pada Rabu, 2 Juli 2024, besok. Sebagai informasi, PDNS diserang pada Kamis, 20 Juni 2024 lalu.

    Penyerangan tersebut membuat sejumlah layanan publik lumpuh. Data 282 kementerian/lembaga (KL) terdampak oleh serangan ganas tersebut. Sebelumnya, peretas (penyerang) dilaporkan meminta tebusan senilai US$8 juta atau Rp 131 miliar.

    Namun, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan pihaknya tak akan membayar duit tebusan yang diminta.

    Pemulihan sesuai prosedur

    Dalam keterangan pers Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto pada Senin (1/7/24) kemarin, disebutkan PDNS 2 akan pulih pada Juli mendatang. Pemerintah tengah melakukan pemulihan sesuai prosedur.

    Jika hacker benar-benar membebaskan data PDNS 2 secara cuma-cuma, artinya layanan publik akan pulih lebih cepat dari target yang ditetapkan pemerintah.

    Pernyataan ‘Brain Cipher’ diunggah oleh akun di media sosial X bernama Stealthmole_int. Akun itu menuliskan geng ransomware akan merilis kunci dekripsi secara gratis.

    Berikut keterangan resminya:

    Kami ingin membuat pernyataan publik.

    Rabu ini, kami akan memberikan kunci [dekripsi] secara gratis. Kami harap penyerangan ini membuat Anda sadar betapa pentingnya anggaran untuk industri [teknologi] dan merekrut spesialis yang berkualifikasi tinggi.

    Penyerangan kami tak terkait dengan konteks politik, hanya merupakan pengujian dengan harapan bayaran setelahnya.

    Masyarakat Indonesia, kami meminta maaf untuk dampak yang terjadi.

    Kami juga meminta rasa terima kasih dan konfirmasi dari publik atas keputusan yang kami buat secara sadar dan independen.

    Jika perwakilan pemerintah melarang masyarakat mengucapkan terima kasih ke hacker, kalian bisa melakukannya secara privat melalui kantor pos.

    Catatan tambahan:

    Kami meninggalkan dompet monero untuk donasi. Kami harap Rabu besok bisa mendapatkan senilai uang. (Kami tekankan, bahwa kami akan menyerahkan kunci dekripsi secara gratis melalui inisiatif pribadi kami).

    Catatan tambahan berikutnya:

    Rabu besok kami akan membuktikan kata-kata kami. (P-CNBCi/jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -

    Terkini