Perancang busana asal Bali, Lenny Hartono (tengah), dan rancangan busana yang ditampilkan dalam Indonesia Fashion Week 2022 di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta.
Jakarta, 19/4/22 (SOLUSSInews.com) – Baru dua tahun berkiprah sebagai perancang busana, Lenny Hartono sudah menorehkan prestasi yang patut dibanggakan. Desainer asal Bali ini bisa langsung menembus Indonesia Fashion Week (IFW), sebuah pekan mode terbesar di Indonesia yang diadakan setiap tahun sejak 2011 atas inisiasi Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI). Setelah dua tahun absen lantaran pandemi Covid-19, tahun 2022 ini IFW digelar 13-17 April di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta, menampilkan lebih dari 100 fashion designer dari seluruh Indonesia.
IFW 2022 memang terasa istimewa dan ketat. Penyelenggara harus bekerja ekstrakeras menyeleksi perancang-perancang busana di tanah air yang ingin menampilkan karya terbaik mereka di ajang ini. Para perancang yang antri panjang dan berharap mendapat kesempatan tampil dalam IFW 2022, menumpuk karena dua tahun IFW tidak diselenggarakan, konon mencapai seribu desainer.
President IFW, Poppy Dharsono, di hadapan Menteri Koperasi & UKM, Teten Masduki, dan sejumlah duta besar negara sahabat menyampaikan rasa puasnya atas terlaksananya IFW tahun ini dengan sukses. Hal itu disampaikan Poppy dalam laporannya pada acara penutupan IFW 2022 Minggu 17/4 di JCC. Disebutkan, dalam lima hari penyelenggaraan, IFW 2022 mencatatkan lebih dari 30 ribu pengunjung dengan transaksi lebih dari Rp 30 milyar.
IFW masih tetap memiliki magnit besar bagi para pelaku usaha di bidang fashion, khususnya fashion designer yang juga terimbas pandemi Covid-19 dalam lebih dari dua tahun belakangan. Oleh karena itu, tak heran jika kesempatan bisa tampil dalam ajang ini di tahun 2022 dianggap sebagai berkah istimewa bagi para perancang busana, termasuk Lenny Hartono. “Apalagi karena saya kan masih baru ya, makanya saya sangat bersyukur bisa tampil di IFW 2022. Saya bangga sekali,” kata Lenny kepada media di kawasan Senayan, Senin sore.
Dalam IFW 2022, perempuan enerjik kelahiran Cirebon hampir 51 tahun silam itu, menampilkan empat rancangan busana yang ia beri tema “A Gift for Myself”. Diterangkan Lenny, empat desain tersebut berupa desain gaun berpita yang merepresentasikan sebuah kado sebagai hadiah bagi dirinya sendiri yang tiada lelah berupaya bekerja keras mencapai mimpi.
“Saya sengaja memilih tema ‘A Gift for Myself’ untuk memberikan reward atau penghargaan terhadap pencapaian-pencapaian saya selama ini, khususnya sebagai perancang busana yang saya sendiri kaget bisa melesat secepat ini,” ujar Lenny yang selama ini dikenal sebagai pengusaha produk perhiasan dan kerajinan perak di Bali.
Otodidak
Lenny mengatakan, dunia fashion dikenalnya melalui salah satu anaknya, Bintang Darmawan, yang menyukai modeling. “Dalam usia kanak-kanak menjelang remaja, sangat sulit mencari desain yang cocok buat Bintang ketika ikut lomba modeling. Saya lalu belajar merancang busana secara otodidak saja, tadinya cuma untuk anak saya, lama-kelamaan orangtua teman-teman anak saya juga minta dibuatkan. Jadi awalnya sih sekadar hobi saja yang terinspirasi dari kebutuhan anak saya,” cerita Lenny.
Hobi tersebut kemudian semakin berkembang dan berubah menjadi passion atau gairah, “Dari situ saya lalu berpikir, mengapa tidak saya kembangkan saja hobi dan passion saya ini untuk bisa juga dinikmati khalayak umum.”
Dari bakat otodidaknya, Lenny mengembangkan kemampuan dengan banyak belajar, terutama kepada para perancang busana yang terbilang senior di Bali. Dia menyadari usianya tidak muda lagi dan ada yang menganggapnya sudah terlambat berkarir sebagai perancang busana. “Tapi, bagi saya, tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar dan berkarya,” ucap Lenny yang tak segan bereksperimen dalam rancangannya.
Selain menggunakan bahan dari kain tenun Nusantara, batik dan kain modern, aktivis lingkungan “Berani Jaga Bumi Foundation” Chapter Denpasar itu juga memanfaatkan sampah plastik untuk beberapa rancangan busananya. Ibarat pepatah, sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui, kebutuhan sampah plastiknya diperolehnya dari gudang pengepakan produk-produk silver yang hendak diekspor. “Sampah plastiknya tidak dibuang dan mengotori bumi, melainkan saya manfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai,” ungkap penggemar desainer Sebastian Gunawan dan Wiki Wu dari dalam negeri, serta Elie Saab (Lebanon) dan Guo Pei (China) itu. Karya-karyanya tersebut sudah ditampilkan di banyak event fashion show, baik di Bali sendiri maupun di beberapa kota besar lain di Indonesia.
Dalam keikut-sertaannya pada IFW 2022, Lenny Hartono berharap semoga semua pencapaiannya bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang yang sedang berjuang mencapai mimpi-mimpi. “Untuk mencapai itu, terkadang tidak mudah dan membuat banyak orang frustrasi karena mengalami kegagalan,” sambungnya.
Untuk mewujudkan keinginannya menjadi inspirasi bagi banyak orang, salahsatu upaya Lenny adalah melibatkan penghuni-penghuni Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Perempuan di Bali dengan mengajari mereka keterampilan seperti menjahit. Setelah bisa menjahit, Lenny membuka kesempatan kerja kepada mereka dan banyak orang lainnya yang sama-sama ingin belajar dan sukses lewat kerja keras. “Berkarya bersama, maju bersama,” begitu salahsatu prinsip hidup seorang Leni Hartono yang di Bali mengelola juga agensi “STARS Model Look”. (ht)