28.2 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

    Berubah !!! RS PGI Cikini jadi Primaya Hospital PGI Cikini, ditarget sebagai rumah sakit rujukan ginjal, hipertensi, jantung dan hematologi

    Terkait

    Jakarta, 14/9/21 (SOLUSSInews.com) – Akhirnya, selain beralih pengelolaannya, RS PGI Cikini juga berubah namanya. RS PGI Cikini yang dulu termasuk rumah sakit top, khususnya untuk pengobatan penyakit ginjal, hipertensi dan jantung, kini telah berubah namanya menjadi Primaya Hospital PGI Cikini.

    Hmmmm…. Itulah hasil kebijakan pimpinan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), yakni ‘menyerahkan’ pengelolaan rumah sakit tersebut kepada pihak lain.

    RS PGI Cikini didirikan oleh Dominee Cornelis de Graaf tanggal 15 Maret 1895, dan mendapatkan bantuan dana dari Ratu Emma (Ratu Belanda saat itu) sebesar 100.000 Gulden. Dengan uang itu dibelilah rumah milik pelukis Raden Saleh pada tahu 1897, dimana namanya ketika itu: RS Koningin Emma Ziekenhuis.

    Para anggota jemaat dari berbagai denominasi gereja anggota PGI semula menyayangkan, jika sampai terjadi perubahan misi akibat pengelolaannya beralih ke kelompok bisnis murni. Ya, mereka merasa sedih RS PGI Cikini diserahkan kepada grup bisnis yang ‘profit oriented’, sehingga mungkin motonya bisa saja berubah pula (bukan cuma pengelola dan namanya).

    Sebagaimana diketahui, motto RS PGI Cikini: *Sedare Dolorem Opus Divinum Est* (meringankan penderitaan adalah karya Ilahi).

    Sementara itu, seperti dikemukakan CEO Primaya Hospital, Leona A Karnali, ada rumah sakit yang mereka bangun sendiri, diakuisisi, juga bermitra secara khusus seperti RS PGI Cikini.

    Dia menjelaskan, khusus untuk Primaya Hospital PGI Cikini dimana kini masuk dalam portofolio Primaya Hospital Group, Leona menyampaikan yang dilakukan bukan mengakuisisi, tetapi berinvestasi di PGI Cikini. Yakni untuk membangun gedung rumah sakit baru di Kawasan PGI Cikini.

    Dia juga memastikan, saat ini namanya juga sudah berganti menjadi Primaya Hospital PGI Cikini (sebelumnya RS PGI Cikini, Red).

    “Kami ingin menjadikan kembali Primaya Hospital PGI Cikini sebagai rumah sakit rujukan, khususnya di ginjal, hipertensi, jantung dan hematologi,” kata Leona.

    Target tiga hingga empat RS

    Primaya Hospital Group menargetkan tambahan tiga hingga empat rumah sakit baru yang didirikan atau dikelolanya setiap tahun. Untuk satu rumah sakit, investasi yang disiapkan sekitar Rp250 miliar.

    Hingga tahun ini ada 14 rumah sakit yang beroperasi di bawah Primaya Hospital Group. Khusus di 2021, ada lima tambahan rumah sakit, yakni di Pangkal Pinang, Sukabumi, Pasar Kemis, Semarang, dan RS PGI Cikini.

    “Kami menargetkan tiga sampai empat rumah sakit setiap tahun. Memang tahun ini agak berbeda sendiri, kita tambah lima rumah sakit,” kata CEO Primaya Hospital, Leona A Karnali saat media visit virtual dengan redaksi Beritasatu Media Holdings, Senin (13/9/21) kemarin.

    Adapun 14 rumah sakit yang beroperasi di bawah Primaya Hospital Group dibagi dalam tiga klaster. Pertama, klaster Bekasi yang terdiri dari Primaya Hospital di Bekasi Barat, Bekasi Timur, Bekasi Utara, Karawang, Sukabumi dan di Semarang.

    Kedua ialah klaster Tangerang yang terdiri dari Primaya Hospital di Tangerang, Pasar Kemis, Betang Pambelum, Pangkal Pinang, PGI Cikini, dan Primaya Evasari Hospital.

    Berikutnya klaster Makassar di kota Makassar dan Sorowako Sulawesi Selatan.

    Sepuluh RS dibangun sendiri

    Leona menyampaikan, dari 14 rumah sakit (RS) tersebut, 10 RS dibangun sendiri sejak awal oleh Primaya Hospital Group, sedangkan empat sudah ada sebelumnya yang kemudian dikelola oleh Primaya.

    BACA JUGA

    Kerja Sama Primaya dan GE Healthcare Tingkatkan Layanan Kesehatan

    “Dari 14 rumah sakit, yang istilahnya ada rumah sakit eksisting yang kami lanjutkan, apakah bentuknya akuisisi atau lainnya, itu ada empat rumah sakit. Yang 10 rumah sakit memang kita bangun dari tanah. Itu juga yang membedakan Primaya Hospital Group dengan yang lain, kita lebih senang membangun sendiri karena itu keahlian kami,” kata Leona.

    Khusus untuk Primaya Hospital PGI Cikini dimana kini masuk dalam portofolio Primaya Hospital Group, Leona menegaskan kembali, yang dilakukan bukan mengakuisisi, tetapi berinvestasi di PGI Cikini untuk membangun gedung rumah sakit baru di Kawasan PGI Cikini. Saat ini namanya juga sudah berganti menjadi Primaya Hospital PGI Cikini.

    “Kami ingin menjadikan kembali Primaya Hospital PGI Cikini sebagai rumah sakit rujukan, khususnya di ginjal, hipertensi, jantung dan hematologi,” kata Leona lagi.

    Ke depan, menurutnya, Primaya Hospital Group juga berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Apalagi sudah ada beberapa rumah sakit lain yang sudah go public dengan hasil yang baik. Namun untuk waktunya belum bisa disampaikan.

    “Bagimana pun kalau kita mau sustain, mau besar, tentu lebih baik kalau kita sebagai public company, bisa lebih merangkul dan menjangkau lebih jauh. Untuk rumah sakit, kita kan selama ini hanya bisa menjangkau bank. Dengan go public, kita berharap bisa menjangkau pendanaan dari cara-cara yang lain,” kata Leona A Karnali. (S-BS/jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini