PRIORITAS, 22/12/24 (Jakarta): Aktivis perempuan yang juga Staf Khusus Presiden Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid, angkat bicara melihat masih banyaknya ketimpangan dari sistem keadilan di Indonesia bagi masyarakat kalangan bawah. Ketua panitia Haul ke-15 Gus Dur itu meminta kepada negara untuk memberikan keadilan yang berimbang kepada korban, terutama bagi kalangan bawah.
“Ini menjadi fenomena “no viral, no justice”, kalau tidak viral tidak ada keadilan untuk orang yang menjadi korban,” kata Yenny di Jakarta, Sabtu (21/22/24).
Dikatakannya, hal itu merupakan masalah serius yang harus segera diperbaiki. “Sebagai warga negara yang taat membayar pajak dan mematuhi aturan, setiap orang berhak mendapatkan perlindungan dari negara serta layanan publik yang terbaik,” ujarnya.
Dirinya menginginkan aparat penegak hukum dapat merespon lebih cepat berbagai laporan dan aduan masyarakat yang menjadi korban. Menurut dia, seringkali masyarakat harus turun tangan untuk menuntut keadilan ketika negara terlihat gagap dalam menyikapi situasi tersebut.
Kendati begitu, ia mengapresiasi adanya kontrol masyarakat yang tetap aktif dalam mengkritisi ketidakadilan yang terjadi di sekitar mereka. “Bagi saya, ini harus kita syukuri karena ada mekanisme kontrol masyarakat yang artinya masyarakat harus bergerak dan memang harus terus mengkritisi ketika ada ketidakadilan di sekeliling kita,” jelasnya, dilansir dari Antara. (P-ht)