PRIORITAS, 19/2/25 (Jakarta): Salah satu alasan kuat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini pertumbuhan ekonomi tujuh hingga persen bakal tercapai, ialah, karena besarnya dukungan parlemen kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Demikian Airlangga mengungkapkan itu pada acara “Indonesia Economic Summit” (IEC) di Shangri-La Hotel, Jakarta, Selasa (18/2/25), sebagaimana informasinya diterima Beritaprioritas.com, Rabu (19/2/25) dari CNBCIndonesia.com.
Selanjutnya Airlangga menjelaskan, untuk mengerti perbedaan kebijakan pemerintah yang dibuat dari periode waktu berbeda, ada dua buku wajib dibaca. Yakni Why Nations Fails oleh James Robertson dan The Shaping of World Order dari Ray Dalio.
Indonesia memainkan peran kunci
Disebutkannya, dari buku itu terungkap, Indonesia memainkan peran kunci pada abad ke – 16 hingga ke – 18, ketika Belanda menjadi salah satu kekuatan dunia, karena komoditas di Indonesia.
Selanjutnya juga digambarkan, di era Orde Baru khususnya pada masa kepemimpinan Presiden Suharto, dengan partai politik yang eksklusif, yakni Golkar, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai delapan persen. Hingga saat ini diperkirakan dengan Indonesia bisa tumbuh mencapai delapan persen kembali melihat dukungan besar dari parlemen.
“Tapi semenjak pemerintahan baru didukung dari 80 persen parlemen, dan popularitas lebih dari 82 persen, sehingga saya punya aspirasi pertumbuhan yang lebih tinggi tujuh – delapan persen. Saya rasa itulah yang kami butuhkan. Juga dukungan dari semua CEO dan pemimpin industri,” ujar Airlangga.
Airlangga Hartarto dalam kesempatan itu juga mengungkapkan, ekonomi di dunia diproyeksikan tumbuh antara 2,7 – 3,3 persen, di bawah era saat pandemi Covid – 19. Juga adanya ketidakpastian dalam geopolitik, serta ketegangan di beberapa negara di Eropa, Amerika Serikat, Taiwan juga China menjadi penyebab. (P-jr)