PRIORITAS, 5/5/25 (Karawang): Informasi yang diterima Beritaprioritas.com, Senin (5/5/25), menyebutkan, Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Muhammad Mardiono melaksanakan panen raya pada lahan petani binaan Kantor Utusan Khusus Presiden di Karawang, Jawa Barat.
“Dalam rangka mewujudkan salah satu Asta cita Presiden Prabowo Subianto yaitu mewujudkan swasembada pangan, hari ini saya melakukan panen raya pada lahan seluas 10 hektare dari total 50 hektare binaan Kantor Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan,“ ujar Muhammad Mardiono, belum lama berselang.

Lebih lanjut, Muhamad Mardiono menyebut, panen kali ini mampu menghasilkan produksi gabah rata-rata enam ton per hektare.
“Panen raya kali ini sedikit berbeda dengan panen raya di wilayah lain, karena pada lahan di Karawang ini dikembangkan model pertanian sirkular terintegrasi,” jelasnya.
Model pertanian sirkular terintegrasi
Diketahui, model pertanian sirkular terintegrasi yang dilaksanakan di Karawang ini merupakan inisiasi oleh Sri Darmono Susilo, di bawah binaan UKP Ketahanan Pangan. Di mana model pertanian sirkular terintegrasi ini mengembangkan pertanian yang dikombinasikan dengan peternakan.

“Model pertanian ini lebih ramah lingkungan karena menggunakan kotoran hewan sebagai penyubur tanamannya, sehingga mampu juga mengurangi penggunaan pupuk anorganik lebih dari 50 persen,” tambahnya.
Disebut Muhamad Mardiono, produksi beras yang dihasilkan dari model pertanian sirkular terintegrasi ini akan lebih sehat jika dibandingkan dengan pertanian yang menggunakan pupuk anorganik. Selain itu, penggunaan kotoran hewan tersebut akan mampu mengembalikan kesuburan lahan akibat penggunaan pupuk anorganik yang berkepanjangan selama ini.
“Penerapan pertanian terintegrasi berperan penting dalam mendukung keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis Presiden Bapak Prabowo Subianto. Sistem ini mampu memastikan pasokan pangan yang cukup, sehat, dan terjangkau dengan tetap menjaga keberlanjutan sumber daya alam. Keberhasilan program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa peningkatan asupan gizi masyarakat, tetapi juga menciptakan dampak positif jangka panjang terhadap sektor pertanian nasional,” lanjutnya.
Muhamad Mardiono pun berharap ke depan perlu dikembangkan lebih luas lagi terkait penerapan model pertanian sirkular terintegrasi yang berada dalam satu hamparan. Penerapan dalam satu hamparan akan dapat mengimplementasikan secara penuh pertanian sirkular terintegrasi berbasis closed-loop system sehingga pertanian akan lebih mandiri, efisien dan berkelanjutan. (P-Dedy St)