Wuhan, 24/5/20 (SOLUSSInews.com) – Jumat (22/5/20) lalu dilaporkan, Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok melakukan 1.470.950 tes virus corona (Covid-19) . Demikian diungkapkan otoritas kesehatan setempat menurut Reuters.
Wuhan yang merupakan tempat pertama kali wabah dimulai, melakukan 1.000.729 tes pada hari sebelumnya, lapor Reuters.
Pada 14 Mei, Wuhan memulai kampanye untuk menemukan orang tanpa gejala (OTG) setelah ada sekelompok orang terinfeksi pada 9 dan 10 Mei. Itu merupakan kelompok pertama infeksi Covid-19 sejak lockdown di kawasan itu dicabut pada 8 April.
Sebagai perbandingan hingga Minggu (24/5/20) pukul 05.30 WIB Jumat, Australia telah melakukan lebih dari 1.192.262 tes sejak wabah dimulai. Sementara total tes di Amerika Serikat (AS) 14,3 juta. Adapun Indonesia hanya 239.740 tes. Demikian CNBC dan Reuters.
Uji ke monyet
Sementara itu, Thailand mulai melakukan uji vaksin terhadap virus corona (Covid-19) pada monyet setelah percobaan pada tikus membuahkan hasil positif.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, Penelitian dan Inovasi Thailand, Suvit Maesincee, mengatakan, para peneliti telah memindahkan pengujian vaksin ke monyet. Dia berharap akan mendapatkan hasil yang lebih jelas dan keefektifannya pada September. “Proyek ini untuk umat manusia, bukan hanya warga Thailand,” kata Dr Suvit kepada wartawan, Sabtu (23/5/20).
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha telah merinci kebijakan, Thailand harus mengembangkan vaksin dan bergabung dengan tenaga kerja komunitas dunia.
Thailand pada Rabu mengumumkan sedang mengembangkan vaksin. Pengembangan ini merupakan salah satu dari 100 vaksin potensial di seluruh dunia. Thailand berharap dapat memproduksi vaksin pada 2021.
Kandidat vaksin yang sedang diuji Universitas Chualongkorn Bangkok dan dua mitranya sektor publik memanfaatkan teknologi messenger RNA. Pembawa RNA akan mendorong sel-sel tubuh untuk memproduksi apa yang disebut antigen, yakni molekul di permukaan virus, yang memacu sistem kekebalan tubuh untuk beraksi.
Thailand memiliki beberapa proyek pengembangan vaksin Covid-19 aktif, termasuk upaya kerja sama dengan Tiongkok. Selain itu, Negeri Gajah Putih tersebut terlibat pengembangan vaksin dengan Amerika Serikat (AS).
Lebih 100 vaksin potensial untuk Covid-19, penyakit yang disebabkan virus corona sedang dikembangkan, termasuk beberapa dalam uji klinis. Tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan, pengembangan vaksin akan memakan waktu setidaknya 12-18 bulan.
Sementara, Indonesia juga tengah mengembangkan vaksin untuk Covid-19. Saat ini lembaga yang memimpin pembuatan vaksin itu ialah Eijikman Institute for Molecular Biology. Demikian ABC. (S-CNBC/Rtr/ABC/jr)