26.5 C
Jakarta
Friday, December 13, 2024

    WHO: Infeksi menular seksual alami peningkatan, 230.000 kematian akibat sifilis

    Terkait

    PRIORITAS, 22/5/24 (Jakarta): Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia atsu WHO, epidemi HIV, virus hepatitis, dan infeksi menular seksual terus menimbulkan tantangan yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat,dan menyebabkan 2,5 juta kematian setiap tahunnya.

    Sementara itu, khusus sifilis, pada tahun 2022, terdapat 230.000 kematian yang dilaporkan, Selasa (21/5/24) kemarin.

    Infeksi menular seksual (IMS) berdasarkan publikasi tersebut, meningkat di sejumlah kawasan karena jumlah kasus yang melebihi target sebagaimana ditetapkan.

    Sesuai data pada 2022, negara-negara anggota WHO menetapkan target pengurangan jumlah infeksi sifilis pada orang dewasa sebesar sepuluh kali lipat hingga 2030, dari 7,1 juta menjadi 0,71 juta.

    “Namun, kasus sifilis baru di kalangan orang dewasa berusia 15-49 tahun pada 2022 meningkat lebih dari satu juta menjadi 8 juta,” kata laporan tersebut dikutip Anadolu.

    Peningkatan tertinggi kasus tersebut terjadi di kawasan Amerika dan Afrika.

    “Meningkatnya insiden sifilis itu menimbulkan kekhawatiran besar,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Ghebreyesus.

    “Untungnya , ada kemajuan penting di sejumlah bidang lainnya termasuk dalam mempercepat akses terhadap komoditas kesehatan penting termasuk diagnostik dan pengobatan.”

    Sembari menekankan, peralatan yang diperlukan untuk mengakhiri epidemi itu sebagai ancaman publik pada 2030 telah tersedia, Ghebreyesus mengatakan “kita sekarang perlu memastikan bahwa, dalam konteks dunia yang semakin kompleks, negara-negara melakukan apa yang mereka bisa untuk mencapai target ambisius yang mereka tetapkan sendiri.”

    Peningkatan infeksi

    Empat IMS yang dapat disembuhkan – sifilis, gonore, klamidia, dan trikomoniasis- menyebabkan lebih dari satu juta infeksi setiap hari, menurup laporan tersebut. Dan pada 2022, terdapat 230.000 kematian terkait sifilis yang dilaporkan.

    Data baru juga menunjukkan peningkatan gonore multi-resisten karena dari 87 negara yang melakukan peningkatan pengawasan resistensi antimikroba gonore, sembilan negara melaporkan peningkatan tingkat resistensi (dari lima persen menjadi 40 persen) terhadap ceftriaxone, pengobatan lini terakhir untuk gonore pada 2023.

    Sementara itu, pada 2022, laporan tersebut mencatat ada sekitar 1,2 juta kasus baru hepatitis B dan hampir satu juta kasus hepatitis C.

    Sedangkan perkiraan jumlah kematian akibat virus hepatitis meningkat dari 1,1 juta pada 2019 menjadi 1,3 juta pada 2022 meskipun terdapat alat pencegahan, diagnosis, dan pengobatan yang efektif.

    Infeksi HIV berkurang dari 1,5 juta pada 2020 menjadi 1,3 juta pada 2022, dan terdapat 630.000 kematian terkait HIV pada tahun yang sama. Sebanyak 13 persen di antaranya terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun. (P-ANT/jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini