30.3 C
Jakarta
Wednesday, August 27, 2025

    Warren Buffett, miliarder AS yang tidak wariskan harta ke anak

    Terkait

    PRIORITAS, 4/5/25 (Washington): Mimpi banyak anak-anak di dunia, pastilah memiliki orang tua kaya dan menjadi seorang miliader. Tetapi, ini ternyata tidak berlaku untuk investor legenda seperti Warren Buffett. Meski menjadi salah satu orang terkaya di dunia, Warren Buffett bersikeras tidak akan membagikan kekayaannya kepada ketiga anaknya.

    Sebagaimana diketahui, Warren Buffet dikenal karena kejeniusannya dalam hal keuangan dan sikapnya yang tidak basa-basi. Buffett secara konsisten menolak gagasan untuk mewariskan kekayaan yang tidak diperoleh dengan usaha sendiri kepada anak-anaknya. Di matanya, kekayaan yang diwariskan bukanlah hadiah, melainkan jebakan.

    Karena itu, dalam surat yang ditulis oleh Buffett kepada pemegang saham Berkshire Hathaway, legenda investasi berusia 90 tahun itu menegaskan kembali keyakinannya yang sudah lama dipegang, yakni, kekayaan bersihnya akan lebih baik digunakan untuk tujuan filantropis daripada diwariskan kepada anak-anaknya.

    Ini karena, Buffett mengamati, dimana ia telah melihat banyak “keluarga super kaya” menjadi korban bahaya kekayaan dinasti. Yaitu, kekayaan besar diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

    “Setelah banyak mengamati keluarga super kaya, inilah rekomendasi saya: Berikan anak-anak cukup uang, sehingga mereka dapat melakukan apa saja, tetapi tidak cukup uang sehingga mereka tidak dapat melakukan apa-apa,” demikian ditulis Buffett, dikutip dari berbagai sumber, termasuk CNBC.

    Pemahaman tentang sifat manusia

    Disebutkan, alasan di balik pendekatan Buffett berakar pada pemahaman mendalam tentang sifat manusia dan potensi jebakan dari kekayaan yang tidak terkendali.

    Dia melihat secara langsung bagaimana mewarisi sejumlah besar uang dapat mengikis ambisi, menghambat pertumbuhan pribadi, dan bahkan memecah belah keluarga.

    Mendirikan yayasan swasta untuk anak-anaknya

    Karena itu, daripada mewariskan kekayaannya langsung kepada anak-anaknya, Buffett telah mendirikan yayasan senilai US$2 miliar untuk masing-masing dari ketiga anaknya. Idenya ialah untuk memberi mereka sumber daya untuk mengejar hasrat filantropis mereka sendiri, sambil menghindari potensi jebakan dari menyerahkan cek kosong.

    Sebagaimana dikatakan Buffett dengan fasih, “Masyarakat memiliki kegunaan untuk uang saya; saya tidak”.

    Nah, filosofi ini menawarkan pelajaran berharga bagi siapa pun yang ingin membangun warisan abadi bagi keluarga mereka. Daripada membagikan kekayaan dengan cara yang berpotensi lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaat, perencanaan warisan cerdas dapat membantu memastikan aset dimana diperoleh dengan susah payah dilindungi dan digunakan secara maksimal.

    Gunakan “Lifetime Asset Protection Trust”

    Selanjutnya, salah satu alat yang ampuh untuk mencapai hal ini ialah lifetime asset protection trust. Alat perencanaan warisan yang canggih ini memungkinkan untuk mentransfer kekayaan kepada anak dan cucu sekaligus melindungi aset tersebut dari potensi ancaman seperti perceraian, tuntutan hukum, atau kebangkrutan.

    Jadi, dengan menempatkan aset dalam lifetime trust, dapat dipastikan kekayaan keluarga bisa terpelihara untuk generasi mendatang, tanpa risiko disia-siakan, disalahgunakan, atau berakhir dengan seseorang yang tidak diinginkan. Dan tidak seperti hadiah langsung atau surat wasiat tradisional, trust ini memberikan lapisan perlindungan hukum tambahan yang dapat memberi ketenangan pikiran.

    Nah, pada akhirnya, pendekatan Warren Buffett untuk mewariskan kekayaannya ialah bukti pemahamannya yang mendalam tentang perilaku manusia dan komitmennya untuk menciptakan perubahan positif di dunia. (P*r/me)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini